Kamis, Desember 18

UTAK ATIK PRINTER EPSON T20e

Oleh: Wawan Glotec
Dua hari yang lalu saya mendapat sebuah laporan dari client saya bahwa ada dua pasien kritis dimana kehidupan keduanya sudah tak mampu berfungsi sebagaimana mestinya yang ditandai dengan nyalanya mata kanan berwarna orange secara terus menerus. Dialah pasien saya bernama EPSON T20e dan EPSON T13.

Jika saya pasangkan cartridge ke dalam mangkuknya, maka headnya bergerak dan diam disebelah kiri dalam waktu yang cukup lama kemudian head bergeser lagi ke sebelah kanan dengan lampu indikator warna orange tetap nyala. Hal ini menandakan bahwa cartridge tidak terdeteksi.

Untuk menyembuhkan penyakit ini saya memerlukan waktu Search And Resarch selama dua hari hingga saya hampir menyerah. saya coba kurah koreh dina internet tidak ada satu blog pun yang memberitahu saya. Saya pernah membawa kasus ini ke beberapa teknisi printer di Bandung. Meraka ada yang bilang mesti ganti Head, Mesti Ganti Mainboard dll tanpa adanya penyelesaian. Pernah satu kali berhasil, namun beberapa hari kemudian penyakitnya kambuh lagi. akhirnya saya berkesimpulan bahwa kasus seperti itu solusi terbaiknya adalah LEM BIRU (Lempar kemudian beli yang baru),

Tapi saya bukanlah orang yang mudah menyerah, saya coba menyamar sebagai seorang profesor dengan menjejaki langkah2 sebagai berikut:

Langkah pertama saya coba cek cartridge, dengan membuka, membersihkan, kemudian memasang kembali. Ternyata Masih Tetap eror. untuk memastikan baik tidaknya cartridge tersebut saya coba pasang di printer epson yang normal, ternyata cartridgenya masih bagus.

Langkah kedua, saya coba cek Chip headnya, ternyata ada tetesan tinta yang masuk ke dalam socket chip head. kemudian saya bersihkan dengan air hangat dan dapat diketahui ternyata kabel fleksi dan socket chipnya ada yang gosong mungkin bekas konslet akibat tetesan tinta tadi.

Langkah ketiga saya tidak mau ambil pusing langsung aja chip dan kabel fleksinya saya ganti. dan TESSSSS. eeeh ternyata masih teteeeepp eror tanpa ada perubahan.

Langkah keempat saya coba buka lagi head untuk memastikan apakah socket penghubung kabelfleksi dengan headnya terkena banjir atau tidak? ternyata tidak ada masalah. Tapi printer masih tetep eror.

Langkah kelima saya coba reset dengan menggunakan software Resetter khusus. masih juga eror.

Langkah keenam Saya coba cek mainboardnya, ternyata tak ada tanda2 kerusakan. tapi kenapaaaaa ini printer masih juga eror

Saat itu Saya seakan putus asa,...
tapi sebagai seorang DOKTOR (pengoDOK nu KoTOR-koTOR) yang setiap hari tangan berhias tato, saya tidak mau mengecewakan client saya.

kemudian saya ambil langkah ketujuh, saya cek komponen yang terdapat pada Mainboard satu persatu secara seksama dan telaten. Akhirnya saya temukan bahwa ada salah satu komponen yang terputus. Dialah yang bernama FUSE (sikring).

Saat itulah saya mulai kurah koreh kana bubututan untuk mencari pengganti si FUSE yang putus, ternyata saya tidak menemukannya.
Tapi sebagai DOKTOR yang aktif, creatif dan inovatif... hehehe. www.pEdE.com saya coba ambil kabel serat, saya sambungkan dan direkat dengan lem lilin karena tidak punya soder. setelah selesai saya coba tesssssss.

Ternyata Alhamdulillah Suksesssssssss.. printer bisa normal kembali dengan hasil yang oke banget.

Silahkan bagi sahabat yang punya masalah printer seperti di atas, pengalaman saya mungkin bisa dijadikan sebagai referensi. Selamat mencoba.
Jika tidak berhasil. Boleh kita sharing kemudian...

Nama-nama Alat Berat Pembuat Jalan Raya dan Prosesnya

Jalan raya di indonesia pada umumnya menggunakan jalan asphalt, bagaimanakah cara membuat jalan asphalt?

Berikut urutan kerja pembuatan jalan asphalt beserta alat-alat berat dan kegunaannya.

EXCAVATOR

Sebelum jalan raya dibangun, lahan dibersihkan dahulu dari sampah maupun pepohonan kemudian diratakan. Untuk membersihkan lahan dan menggali maupun mengurug tanah.

BULDOZER

Setelah lahan dibersihkan kemudian dilakukan pekerjaan perataan tanah dengan menggunakan alat buldozer.
Untuk memindahkan tanah bekas galian maka digunakan dump truk

TENDEM ROLLER

Penghamparan material pondasi bawah. Penghamparan material pondasi bawah merupakan batu kali menggunakan alat transportasi dump truk kemudian diratakan dan dipadatkan dengan menggunakan alat tandem roller.
Pekerjaan perataan dengan tandem roller dilakukan lagi pada saat penghamparan lapis pondasi atas, dan lapis permukaan.
Pada saat penghamparan material pondasi dilakukan pekerjaan pengukuran elevasi urugan dengan alat teodolit dan perlengkapannya.
Untuk menambah bobot dari wheel roller ini, maka roda silinder yang kosong diisi dengan zat cair (minyak atau air) atau kadang-kadang juga diisi dengan pasir. Pada umumnya berat compactor ini berkisar antara 6-12 ton. Penambahan bobot akibat pengisian zat cair pada roda silinder dapat meningkatkan beratnya 15% – 35%.

ASPHALT FINISHER

Setelah lapisan pondasi bawah selesai dikerjakan, proses selanjutnya adalah penghamparan asphalt yang sebelumnya sudah dipanaskan terlebih dahulu sehingga mencair. untuk menghamparkan asphalt digunakan alat asphalt finisher

DOUBLE DRUM ROLLER

Setelah asphalt berhasil dihamparkan dengan elevasi jalan raya yang sudah diukur menggunakan theodolit sesuai perencanaan pekerjaan selanjutnya adalah pemadatan dengan double drum roller hingga memenuhi kepadatan dan elevasi yang direncanakan.

PENEUMATIC ROLLER

Pekerjaan selanjutnya adalah finishing pemadatan dan perataan jalan raya dengan alat peneumatic roller.

Kontruksi jalan yang telah jadi.


UPDATE ALAT BERAT

Motor Grader berfungsi sebagai alat perata yang biasanya digunakan untuk meratakan dan membentuk permukaan tanah. Selain itu, dimanfaatkan pula untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan campuran aspal.

Loader adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.

Trailer digunakan untuk memobilisasi alat berat sejenis excavator dan bulldozer dari satu lokasi kerja ke lokasi kerja yang lain.

Scraper adalah alat gali tanah yang mampu melakukan tiga tugas sekaligus : memuat, mengangkut, dan membongkar muatan. Bentuk scraper mirip dengan truk biasa. Yang membedakan, bak bawah scraper dapat diturunkan dengan ujungnya berbentuk seperti bilah. Saat scraper bergerak maju, bilah akan menggaruk tanah mirip cara kerja sekop. Tanah garukan ini langsung ditampung dalam bak.

Tridum roller, penggilas beroda tiga, depan satu dan di ikuti dua roda dibagian belakangnya. Three wheel roller ini sering juga disebut macadam roller, karena jenis ini sering digunakan dalam usaha-usaha pemadatan material yang berbutir kasar. Untuk menambah bobot dari three wheel roller ini, maka roda silinder yang kosong diisi dengan zat cair (minyak atau air) atau kadang-kadang juga diisi dengan pasir. Pada umumnya berat compactor ini berkisar antara 6-12 ton. Penambahan bobot akibat pengisian zat cair pada roda silinder dapat meningkatkan beratnya 15% – 35%.

Sheep Foot Roller
Penggilas tipe kaki kambing, prinsip dari sheep foot roller adalah sebuah silinder yang di bagian luarnya dipasang kaki-kaki. Pada kaki-kaki ini terjadi tekanan yang tinggi, sehingga kaki-kaki ini masuk ke dalam tanah dan memberikan efek “pemadatan dari bawah”. Sheep foot roller ini baik digunakan untuk tanah berpasir dengan sedikit mengandung lempung, juga untuk tanah yang plastis dan kohesif.

Vibro roller, hampir sama kaya sheep foot roller, yang membedakan hanya pada bagian shoe, ada semacam getaran yang menumbuk ke tanah untuk pemadatan

Dump Truck berfunsi sebagai alat angkut material-material bangunan (tanah, besi tulangan, semen, batu bata, dll)

Cold Milling, digunakan untuk mengeruk aspal.

Ini alat yang digunakan untuk mengukur jalan gan.

Pembakaran Asphalt

Tea Coating
Yang Penasaran Dengan Harga

Katanya ini harga bekasnya, barunya diatas harga 1 Milyar

1. Backhoe Loader Massey Fergusson MF680, Cabin, harga Rp. 285 Juta

2. Backhoe Loader Case 580K, Cabin, harga Rp. 320 Juta

3. Backhoe Loader JCB, JCB3CX-4WD, 2003, harga Rp. 325 juta

4. Bulldozer Komatsu, D31P-20, 2003, harga Rp. 390 juta

5. Bulldozer Caterpillar, D7G, 2009, harga Rp. 1.025 juta

6. Bulldozer Caterpillar, D3C-LGP II, 1997, harga Rp. 425 juta

7. Bulldozer Caterpillar, D3C-LGP, 2006, harga Rp. 635 juta

8. Bulldozer Komatsu, D31P-20, 2006, harga Rp. 585 juta

9. Bulldozer Caterpillar, D3C-LGP II, 1997, harga Rp. 435 juta

10. Bulldozer Komatsu, D70LE

11. Bulldozer Komatsu, D3C-LGP III, 2002, harga Rp. 475 juta

12. Bulldozer Caterpillar, D6D, 1997, harga Rp. 485 juta

13. Comapctor Sakai, SV512D , 2004, harga Rp. 525 juta

14. Compactor Sakai, 8-10 ton, Rigid, harga Rp. 275 juta

15. Compactor Sakai, SV512TF, 2011, harga Rp. 590 juta

16. Compactor Sakai, 8-10 Ton, Articulated, harga Rp. 320 juta

17. Compactor Dynapac, CA25-5, 2005, harga Rp. 445 juta

18. Dump Truck HINO, FM260TI, 2007, harga Rp. 500 juta

19. Excavator Caterpillar, 330CL, 2004, harga Rp. 535 juta

20. Excavator Komatsu, PC100-5, 1995, harga Rp. 215 juta

21. Excavator Komatsu, PC200-7, 2007, harga Rp. 785 juta

22. Excavator Komatsu , PC300-8, 2008, harga Rp. 835 juta

23. Excavator Komatsu, PC200-7, 2007, harga Rp. 610 juta

24. Excavator Komatsu, PC200-7, 2004, harga Rp. 465 juta

25. Excavator Caterpillar, 330CL, 2004, harga Rp. 535 juta

26. Excavator Komatsu, PC75UU-3, 2007, harga Rp. 425 juta

27. Excavator Komatsu, PC200-7, 2007, harga Rp. 625 juta

28. Excavator Hitachi, EX120, 1995, harga Rp. 295 juta

29. Excavator Caterpillar, 311B, 1997, harga Rp. 355 juta

30. Excavator Caterpillar, 330DL, 2009, harga Rp. 1.100 juta

31. Excavator Komatsu, PC300LC-6, 2003, harga Rp. 675 juta

32. Excavator Caterpillar, 330BL, 1996&2000;, harga Rp. 425 juta

33. Excavator Komatsu, PC50UU-2, 2005, harga Rp. 285 juta

34. Excavator Komatsu, PC35MR, 2008, harga Rp. 235 juta

35. Excavator Komatsu, PC200-8, 2011, harga Rp. 890 juta

36. Excavator Hitachi, EX120-5, 1998, harga Rp. 420 juta

37. Motor Grader Caterpillar, 120G, 1996, harga Rp. 585 juta

38. Motor Grader Komatsu , GD405A-2, 1998, harga Rp. 765 juta
Pertanyaan Umum
Mengapa Alat Berat Berwarna Kuning?

-Karena warna kuning adalah warna kedua yang paling cepat diperhatikan oleh manusia (warna pertama adalah merah)
kalau nggak salah dulu ada penelitian yang menunjukan tentang tingkat perhatian manusia pada warna dan itulah hasilnya.
nah berhubung merah lebih dekat dengan kondisi bahaya. (lampu merah pada persimpangan artinya berhenti) maka warna kuning digunakan untuk mengartikan ‘lanjutkan tapi hati-hati’
dari argumen diatas maka alat-alat itu diberi warna kuning supaya orang secara bawah sadar akan memperhatikan alat-alat tersebut dan menjadi lebih waspada pada segala macam potensi bahaya yang dapat muncul

- Mayoritas kuning itu sebenernya lebih ke branding aja sih gan, ada banyak yang gak kuning kok. Kobelco = Hijau Tosca, Hitachi = Oranye, Volvo = Biru Tua.
Sumber : http://www.kaskus.co.id

BIOSENSOR ELEKTROKIMIA







DISUSUN OLEH

SUHENDRA ISKANDAR (H311 08 266)

MEITY JOLANDA KAROMA (H311 08 262)

AHMAD FADEL (H311 08 270)
















JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2011
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI….…………………………………………………………………………...i
BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………………………………..1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………2
BAB III. PENUTUP……………………………………………………………………….5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..6



BAB I
PENDAHULUAN

Biosensor elektrokimia sebagai bagian dari sensor kimia merupakan sensor kimia yang banyak diteliti dan dikembangkan oleh para ilmuwan. Biosensor elektrokimia sendiri didefinisikan sebagai suatu perangkat sensor yang menggabungkan senyawa biologi dengan suatu tranduser yang terbuat dari detektor elektrokimia. Dalam proses kerjanya, senyawa aktif biologi akan berinteraksi dengan molekul yang akan dideteksi yang disebut analit. Hasil interaksi yang berupa besaran fisik seperti panas, arus listrik, potensial listrik, atau lainnya akan dimonitor oleh transduser. Besaran tersebut kemudian diproses sebagai sinyal oleh signal processor elektronik sehingga diperoleh hasil yang dapat dimengerti.
Dewasa ini telah banyak dikembangkan biosensor elektrokimia karena keunggulannya yang dapat mendeteksi suatu analit secara spesifik layaknya sensor lain namun berharga relatif murah dibandingkan dengan sensor yang lain. Biosensor elektrokimia ini diharapkan di masa yang akan datang mampu menggantikan alat-alat sensor yang berharga sangat mahal.
Meninjau hal yang demikian, maka sangatlah perlu untuk mendalami dalam mempelajari biosensor elektrokimia. Berikut pada makalah ini akan dikaji mengenai prinsip kerja, bagian-bagian alat, dan manfaat pada kehidupan mengenai biosensor elektrokimia ini.







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Biosensor adalah suatu alat untuk mendeteksi keberadaan analit dengan menggabungkan komponen biologis dan komponen fisika yang melibatkan reaksi-reaksi biokimia. Biosensor pada prinsipnya terdiri dari tiga bagian utama, yakni (Aviga, 2010):
1. Elemen biologi, seperti enzim, asam nukleat, atau antibodi yang sensitif terhadap keberadaan analit.
2. Transduser atau elemen detektor, seperti detektor elektrokimia, pizoelektrik, atau optik, yang mengubah sinyal yang dihasilkan dari interaksi analit dengan unsur biologis (panas, arus listrik, potensial listrik, dan lain-lain) ke sinyal lain yang dapat lebih mudah diukur dan dihitung (sinyal elektrik).
3. Signal processor elektronik, yang terutama bertanggung jawab untuk memperkuat sinyal untuk menampilkan hasil.
Biosensor elektrokimia adalah biosensor yang menggunakan detektor elektrokimia pada transdusernya. Biosensor elektrokimia biasanya didasarkan pada katalisis enzimatik dari suatu reaksi yang memproduksi elektron. Substrat sensor biasanya berisi empat elektroda yakni elektroda acuan, elektroda aktif, elektroda tenggelam, dan elektroda sumber ion. Analit target yang terlibat dalam reaksi yang terjadi pada permukaan elektroda aktif dan ion-ion yang diproduksi menciptakan sebuah potensial yang memberikan sinyal. Kita dapat mengukur arus di potensial yang tetap di mana kuat arus sebanding dengan konsentrasi analit. Biosensor elektrokimia adalah biosensor yang sangat sensitif untuk jenis-jenis analit tertentu tergantung pada komponen-komponen biosensornya dan oleh karena itu sering digunakan (Aviga, 2010).
Elemen biologi pada biosensor elektrokimia biasanya dalam bentuk terimmobilisasi. Immobilisasi sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni (Suryana, 2010) :
1. Adsorpsi fisik.
2. Dengan menggunakan membran atau perangkap matriks.
3. Dengan membuat ikatan kovalen antara biomolekul dengan transduser.
Transduser pada biosensor elektrokimia ada yang menghasilkan sinyal berupa arus listrik dan ada pula yang menghasilkan sinyal berupa potensial listrik. Salah satu contoh biosensor elektrokimia yang terkenal adalah biosensor glukosa darah untuk monitoring penyakit diabetes mellitus di mana sinyal yang dihasilkan di transdusernya berupa arus listrik. Prinsip kerjanya yakni FAD (sebuah komponen dari enzim) mengoksidasi analit berupa larutan glukosa sehingga analit tersebut melepaskan dua elektron di mana oksidatornya sendiri yakni FAD tereduksi menjadi FADH2. Selanjutnya, larutan glukosa tereduksi kembali oleh elektroda dengan menerima dua elektron dalam beberapa langkah. Teroksidasinya glukosa menimbulkan arus listrik di mana kuat arusnya bergantung pada konsentrasi larutan glukosa (analit). Dalam kasus ini, elektroda adalah transduser dan enzim adalah komponen aktif biologis (Aviga, 2010).
Biosensor elektrokimia tidak hanya mempunyai jenis yang menghasilkan sinyal berupa arus listrik di transdusernya. Ada pula biosensor elektrokimia yang menghasilkan sinyal berupa potensial listrik di transdusernya. Salah satu contohnya adalah biosensor elektrokimia ESI-H2PO4- tipe tabung untuk deteksi anion H2PO4-. Berbeda dengan biosensor elektrokimia yang menghasilkan sinyal di transdusernya berupa arus listrik, biosensor elektrokimia yang menghasilkan sinyal di transdusernya berupa potensial listrik hanya terdiri dari dua elektroda yakni elektroda pembanding dan elektroda indikator. Ada dua jenis elektroda indikator, yaitu elektroda indikator logam dan elektroda indikator membran atau elektroda selektif ion. Biosensor elektrokimia ESI-H2PO4- tipe tabung sendiri memiliki elektroda indikator berupa elektroda selektif ion. Biosensor elektrokimia yang menggunakan elektroda selektif ion sekarang ini telah digunakan secara luas untuk pengukuran yang sederhana dan cepat dan ion-ion dari logam terutama dalam lingkungan dan klinik (Selpa, 2010).
Prinsip pengukuran dengan elektroda selektif ion adalah sebagai berikut. Potensial yang terukur adalah beda potensial antara elektroda selektif ion dengan potensial elektroda pembanding. Potensial yang dihasilkan oleh sel tergantung pada potensial yag dihasilkan oleh elektroda kerja. Pada umumnya, digunakan garam-garam yang tidak memberikan gangguan dalam pengukuran. Dalam larutan yang sangat encer, harga koefisien keaktifan mendekati 1 (ai = Ci) sehingga kedua garis akan saling berimpit. Jika pengukuran dilakukan dengan kekuatan ion yang sama, maka diharapkan larutan memiliki koefisien selektifitas yang sama, sehingga potensial sel yang terukur merupakan refleksi dari konsentrasi analit (Sokalski dkk., 1999).
Biosensor elektrokimia telah dipergunakan secara luas di berbagai bidang kehidupan. Misalnya pada bidang medis dan farmasi dipergunakan untuk mengontrol penyakit, diagnosis, studi efisiensi obat, dan lain-lain. Pada bidang medis untuk kontrol polusi, monitoring senyawa-senyawa toksik di udara, air, atau tanah, penentua BOD, dan lain-lain. Pada bidang pertanian untuk mengontrol kualitas tanah, mendeteksi keberadaan pestisida, dan lain-lain.





BAB III
PENUTUP

Biosensor elektrokimia memiliki sensitifitas yang tinggi namun berbiaya relatif tidak terlalu mahal, maka biosensor elektrokimia ini sangat berpotensial untuk dikembangkan di masa mendatang.


















DAFTAR PUSTAKA

Aviga, 2010, Biosensor, (http://www.doktermuda.com, diakses pada tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.31 WITA).

Selpa, 2010, Skripsi Pembuatan ESI-H2PO4- Tipe Elektroda Tabung sebagai Sensor Potensiometrik untuk Deteksi Anion H2PO4- di Pelabuhan Tanjung Ringgit Kota Palopo.

Sokalski, T., Ceresa, A., Fibbioli, M., Zwickl, T., Bakker, E., dan Pretsch, 1999, Lowering the Detection Limit of Solvent Polymeric Ion-Selective Electodes 2 Influence of Compostion of Sample and Internal Electrolyte Solution, Anal. Chem., 71, 1210-1214.

Suryana, A., 2010, Biosensor, (http://www.warnadunia.com, diakses pada tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.00 WITA.

PENERAPAN BIOSENSOR UNTUK MENDETEKSI GULA DARAH






MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok

pada Mata Kuliah Biofisika Semester Dua

yang Diampu oleh  Ibu Dr. Hermin Pancasakti K. S.Si, M.Si







KELOMPOK :

 1.      SELLA WIDYA ASTUTI                         (24020112120001)

 2.      ZIKRA HAYATI                                       (24020112120003)

 3.      NIKMATUS SALAMAH                            (24020112120004)

  4.      AYU SOFIANA DESY                              (24020112120008)

  5.      IKA WULANDARI                                    (24020112120009)

  6.      SUHARTATIK                                         (24020112120011)









JURUSAN BIOLOGI

            KELAS A           

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya hingga terselesaikannya makalah ini. Makalah ini berjudul “Penerapan Biosensor untuk Mendeteksi Gula Darah’’. Makalah ini menjelaskan tentang pemanfaatan biosensor dalam mendeteksi gula darah, sehingga memudahkan dalam mendeteksi suatu penyakit yang berkaitan dengan kadar gula dalam darah.

Penyusun mengucapkan terima kasih terutama kepada Ibu Dr. Hermin Pancasakti K. S.Si, M.Si sebagai dosen Biofisika yang telah mengarahkan dan membimbing penyusun dalam menyelesaikan makalah ini, serta terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu.

Semoga makalah ini dapat membantu mengatasi masalah yang berhubungan dengan kadar gula darah.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, kami mengharapkan saran- saran untuk penyempurnaan makalah ini.

                                                                                          Semarang, 19 Maret 2013

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               Penyusun









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………. i

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ……………………………………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan  masalah…………………………………………………………………………………. 1

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………………….2

Bab II PENERAPAN BIOSENSOR UNTUK MENDETEKSI GULA DARAH

2.1 Pengertian Biosensor……………………………………………………………………………….3

2.2 Aplikasi dari Biosensor…………………………………………………………………………….. 5

2.3 Cara Kerja Biosensor………………………………………………………………………………. 6

Bab III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………….. 10

3.2 Saran……………………………………………………………………………………………………… 1

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………… 11

BAB I

PENDAHULUAN



1.1.            Latar Belakang

Perkembangan zaman yang sangat pesat menghasilkan teknologi yang semakin tinggi pula dan para ahli fisika, biologi, kimia dan lainnya berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang semakin tinggi, tepat guna dan bebas polusi. Dengan ditemukannya teknologi nano tanpa disadari kita sudah berada didepan revolusi iptek yang akan membawa dampak yang sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan manusia.

Dewasa ini, banyak penyakit yang disebabkan oleh kadar gula dalam darah yang abnormal, gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah atau tingkat glukosa, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Jika kadar gula darah ini kelainan maka akan timbulah penyakit seperti diabetes, diabetes merupakan penyakit mematikan dimana tubuh tidak dapat menghasilkan insulin (hormon pengatur gula darah), insulin yang dihasilkan tidak mencukupi dan insulin tidak bekerja dengan baik. Oleh karena itu akan menyebabkan gula darah meningkat saat diperiksa. Hal ini mendorong para peneliti bidang medis untuk  mencari alat yang tepat untuk mendeteksi kadar gula darah, salah satunya yaitu dengan menggunakan biosensor. Biosensor adalah perangkat analitis, yang digunakan untuk mendeteksi suatu analit, yang menggabungkan komponen biologis dengan detektor fisikokimia, dengan menggunakan alat ini kadar gula dalam darah bisa diketahui dan diatur supaya teratur dan kembali normal.

1.2.            Rumusan masalah

1.1.1        Apakah Biosensor itu?

1.1.2        Apa saja aplikasi dari  Biosensor itu?

1.1.3        Bagaimanakah cara kerja Biosensor dalam bidang medis khususnya dalam mendeteksi kadar gula darah?

1.3.            Tujuan

1.3.1        Menjelaskan pengertian Biosensor

1.3.2        Menjelaskan aplikasi dari Biosensor

1.3.3        Menjelaskan cara kerja Biosensor bidang medis dalam mendeteksi gula darah





BAB II

 Penerapan Biosensor untuk Mendeteksi Gula Darah





2.1         Pengertian Biosensor

Biosensor adalah alat untuk mendeteksi suatu analit yang menggabungkan komponen biologis dengan komponen detektor fisikokimia. Ini terdiri dari 3 bagian:

    Unsur biologis sensitif bahan biologis misalnya jaringan, mikroorganisme, organel, reseptor sel, enzim, antibodi, asam nukleat, dan lain-lain.
    Transduser atau elemendetektor, bekerja dengan cara yang fisikokimia seperti optik
    Elektronik yang terkait dengan prosesor sinyal yang terutama bertanggung jawab untuk menampilkan hasil.

Biosensor adalah suatu sensor yang dapat digunakan untuk menelaah fungsi suatu material biologis atau jasad hidup, dan dapat juga digunakan untuk mengetahui berfungsinya jasad tersebut. Biosensor pertama kali dibuat adalah glucose sensor. Gula darah yang berbentuk glukosa pada awalnya diukur secara kimiawi oleh para peneliti dari perusahaan Ames di Indiana, Amerika Serikat, Ernie Adams dan Anton Clemens adalah dua tokoh dalam pengembangan paper strip (potongan kertas) yang dapat berubah warna karena reaksi kimia dengan glukosa. Akan tetapi produk ini kurang popular karena banyak mengandung kelemahan seperti akurasi rendah, kecepatan pengukuran lambat. Biosensor glukosa saat ini mempunyai peranan penting dalam aplikasinya sebagai pengukur konsentrasi glukosa di bidang klinis maupun non klinis.

Proses kerjanya yaitu senyawa aktif biologi akan berinteraksi dengan molekul yang akan dideteksi yang disebut molekul sasaran. Hasil interaksi yang berupa besaran fisik seperti panas, arus listrik, potensial listrik atau lainnya akan dimonitor oleh transduser. Besaran tersebut kemudian diproses sebagai sinyal sehingga diperoleh hasil yang dapat dimengerti. Biosensor yang pertama kali dibuat adalah sensor yang menggunakan transduser elektrokimia yaitu elektroda enzim untuk menentukan kadar glukosa dengan metode amperometri.

Gambar: Biosensor untuk mendeteksi kadar gula dalam darah

Sejauh ini, biosensor dalam perkembangannya mempunyai tiga generasi yaitu generasi pertama, dimana biosensor berbasis oksigen, generasi kedua, biosensor menjadi lebih spesifik yang melibatkan mediator diantara reaksi dan transduser, dan terakhir generasi ketiga, dimana biosensor berbasis enzyme coupling.

Kebutuhan akan Biosensor sebagai perangkat analis yang mampu merespons secara selektif terhadap sampel analit yang bersesuaian dan mengubah konsentrasinya menjadi sinyal listrik melalui sistem rekognisi yang merupakan kombinasi antara unsur biologis dan tranduser physico-chemical. Biosensor dapat memberikan alternatif yang kuat dan murah untuk analitis konvensional, untuk pengujian spesies kimia dalam matriks yang kompleks, biosensor dapat membedakan analit target dari sejumlah zat yang tidak dapat bereakasi dan berpotensi menginterferensi proses kimiawi, kemudian menidentifikasi sampel yang diujikan. Kegunaan biosensor glukosa untuk pengukuran konsentrasi glukosa secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, pertama pengukuran konsentrasi glukosa untuk tujuan yang bersifat klinis, kedua aplikasi yang bersifat non klinis (R. Lowe Christopher at al, 1990).

Biosensor glukosa digunakan untuk meneliti apakah ada kandungan glukosa yang di luar batas dan pendeteksian ada tidaknya diabetes melitus. Biosensor ini menggunakan silicon dan platinum. Reaksi glukosa akan menghasilkan protein yang mempunyai sifat dielektrik yang akan menghasilkan electrical output yang diukur melalui bonding pads dari sensor.Biosensor terdiri dari 2 lapisan platinum yaitu 1 lapisan poros untuk tempat bereaksi dan lapisan kedua terdiri dari 2 bonding pads. Sensor terdiri dari 2 lapisan, lapisan pertama merupakan ultra-thin, dan lapisan kedua terdiri dari bonding pads.

2.2  Aplikasi dari Biosensor

Aplikasi biosensor pada dasarnya meningkat seiring dengan berkembangnya keperluan manusia dan kemajuan iptek. Tetapi secara umum tetap didominasi untuk aplikasi dibidang medis dan lingkungan hidup. Beberapa bidang aplikasi lainnya dapat dilihat sebagai berikut

    Medis dan Farmasi;

1.1.   Mengontrol penyakit : diabetes, kolesterol, jantung dan lain-lain.

1.2.   Diagnosis untuk : obat, metabolit, enzim, dan vitamin.

1.3.   Penyakit infeksi, alergi.

2.  Lingkungan Hidup

2.1.   Kontrol polusi

2.2.   Monitoring senyawasenyawa toksik di udara, air, dan tanah.

3.  Kimia

3.1.   Mengontrol kualitas makanan (mendeteksi kontaminasi mikroba, menentukan kesegaran, analisis lemak, protein dan karbohidrat dalam makanan.

3.2.   Mendeteksi kebocoran, menentukan lokasi deposit minyak.

3.3.   Mengecek kualitas udara di ruangan.

3.4.   Penentuan parameter kualitas pada susu

4.  Pertanian

4.1.   Mengontrol kualitas tanah.

4.2.   Mendeteksi keberadaan pestisida

5.  Militer

Mendeteksi zat-zat kimia dan biologi yang digunakan sebagai senjata perang (senjata kimia atau biologi) seperti virus, bakteri patogen, dan gas urat syaraf.

Gambar: skema umum Biosensor

2.3    Cara kerja Biosensor

Pada dasarnya biosensor terdiri dari tiga unsur yaitu unsure biologi (reseptor biologi), transduser, dan sistem elektronik pemroses sinyal. Unsur biologi yang umumnya digunakan dalam mendesain suatu biosensor dapat berupa enzim, organel, jaringan, antibodi, bakteri, jasad renik, dan DNA. Unsur biologi ini biasanya berada dalam bentuk terimmobilisasi pada suatu transduser. Immobilisasi sendiri dapat dilakukan dengan berbagai  cara baik dengan

    Adsorpsi fisik,
    Menggunakan membran atau perangkap matriks
    Membuat ikatan kovalen

Fig. 17.9. A simple biosensor combining on electrochemical electrode and an enzyme immobilized on to a semipermeable membrane.

Contoh umum dari biosensor komersial adalah biosensor glukosa darah, yang

menggunakan enzim glukosa oksidase untuk memecah glukosa darah turun. Dalam melakukan hal itu pertama mengoksidasi glukosa dan menggunakan dua elektron untuk mengurangi FAD (komponen enzim) untuk FADH2. Pada gilirannya teroksidasi oleh elektrode (menerima dua elektron dari elektroda) di sejumlah langkah. Arus yang dihasilkan adalah ukuran konsentrasi glukosa.

Molekul glukosa yang dioksidasi oleh enzim glucose oxidase GOD menghasilkan elektron yang ditangkap oleh elektroda sehingga kadar glukosa berbanding lurus dengan sinyal elektronik yang diterima.

    Data yang dihasilkan adalah ukuran kadar glukosa.
    Transducer adalah electrode, sedang enzyme sebagai bioreseptor atau komponen biologis aktif.

Fig. 17.7. A glucose electrode

Fig. 17.8. Mediated biosensor.

Fig. 17.6. Schematic outline of biosensor

Bagian yang paling penting adalah strip berbentuk persegi panjang yang berfungsi sebagai sensor untuk menempatkan darah dan mendapatkan pengukuran ditentukan dengan konverter analog-digital / analog digital converter (ADC) dari mikrokontroler / microcontroller unit (MCU).

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengukur kadar gula dalam darah adalah dengan mengubah konsentrasi glukosa menjadi sebuah sinyal voltase. Hal ini mungkin terjadi dengan adanya sensor khusus dalam strip /lempengan untuk amperometry.

Sensor ini menggunakan elektroda platinum dan perak untuk membentuk bagian dari sirkuit listrik di mana hidrogen peroksida terelektrolisis. Hidrogen peroksida diproduksi sebagai hasil dari oksidasi glukosa pada membran oksida glukosa. Arus yang melalui rangkaian menyediakan hasil pengukuran konsentrasi peroksida hidrogen, sehingga konsentrasi glukosa dapat diketahui.

Sensor yang digunakan sebagai pengukur gula darah berdasarkan pada elektroda oksida glukosa. Oksida glukosa diamobilisasi dalam elektroda karbon aktif yang telah dilapisi platina. Enzim pada elektroda digunakan untuk menentukan amperometry dengan menggunakan deteksi elektrokimia dari hidrogen peroksida yang dihasilkan. Sensor ini terdiri dari berbagai elektroda: lapisan membran oksida glukosa, film polyurethane yang permeabel oleh glukosa, oksigen, dan hidrogen peroksida.

Bahan biologis bergerak pada dukungan imobilisasi, membran permeabel, di sekitar dari sensor. Zat yang akan diukur melewati membran dan berinteraksi dengan materi bergerak dan menghasilkan produk. Produk melewati membran lain untuk transduser. Transduser mengubah produk menjadi sinyal listrik yang diperkuat. Peralatan pemrosesan sinyal mengubah sinyal dan diperkuat menjadi layar paling umum yang dapat dibaca dan dicatat.

Ketika larutan glukosa dibawa ke dalam kontak lewat membrane ke dalam lapisan enzim dari reaksi oksidasi-reduksi, diubah menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida dalam oksidase air, oksigen dan glukosa. Akibatnya, konsentrasi oksigen sekitar elektroda diturunkan. Hidrogen peroksida membawa perubahan dalam sinyal. Elektroda mencatat laju reaksi. Tingkat diminition konsentrasi oksigen sebanding dengan konsentrasi glukosa dari sampel.

BAB III

PENUTUP



3.1       Kesimpulan

3.1.1    Biosensor adalah alat untuk mendeteksi suatu analit yang menggabungkan komponen biologis dengan komponen detektor fisikokimia, yang terdiri dari unsur biologis sensitif,transduser dan  elektronik yang terkait dengan prosesor sinyal.

3.1.2    Aplikasi Biosensor terdapat dalam berbagai bidang, diantaranya bidang medis dan farmasi, lingkungan hidup, kimia, pertanian, dan militer.      

3.1.3    Cara kerja Biosensor adalah mengoksidasi glukosa dan menggunakan dua elektron untuk mengurangi FAD (komponen enzim) untuk FADH2.

3.2       Saran

Di Indonesia penelitian di bidang biosensor telah berkembang pesat. Tetapi kebanyakan penelitian di bidang ini berhenti pada tahap publikasi ilmiah di jurnal-jurnal atau seminar-seminar. Sehingga sudah seharusnya para peneliti dan pemerintah Indonesia memanfaatkan momentum tersebut untuk dapat merintis dan mengembangkan sistem sensor dengan kreatifitas, langkah dan kebijakan yang lebih baik lagi.




 DAFTAR PUSTAKA



Bambang Widihastono. 2005. Biosensor. Warta Kimia Analitik. Situs Web P2K LIPI.

Bambang Kuswandi, E.W Atmoko dan A. A Gani. 2006. Optical Biosensor For Urea Based on Immobilised Urease on Sol-Gel Glasses. Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 31 No. 2 Hal. 79-85.

Dedy Hermawan Bagus Wicaksono. Mengenal Biosensor (2) : Memanfaatkan dan Meniru Mahluk Hidup. Tokyo Institute of Technology, Jepang. E-gagas.net

Fraden, J. 1993. AIP Handbook of Modern Sensors: Physics, Designs and Applications. American Institute of Physics. New York.

Frieder scheller,Florian Schubert. 1992. BIOSENSOR. Elsevier Science Publishing Company inc: New York U.S.A

Hartati, Yeni Wahyuni. 2009. Deteksi Hibridisasi Dalam Biosensor DNA Elektrokimia,

(http://resources.unpad.ac.id/unpadontent/uploads/publikasi_dosen/deteksi%20hibridisasi.pdfDeteksi Hibridisasi Dalam Biosensor Dna Elektrokimia).

Hartati, Yeni Wahyuni. 2007. Elektrokimia untuk Deteksi Urutan DNA Tanpa

Indikator Hibridisasi, (http://resources.unpad.ac.id/ unpadcontent/ uploads/publikasi_dosen/makalah%20seminar%20HKI%202007.pdf).

Irawan, M.Anwari.2007.Jurnal Glukosa dan Metabolisme Energi.Volume 01(2007) No.06

Lee Yook Heng, Loh Han Cherndan Musa Ahmad. 2003. Biosensor Potentiometrik untuk Penentuan Urea dan Ketoksikan Logam Berat.Sains Malaysiana 23 Juli 2003.

Marks,Dawn B.,Allan D.Marks,Collen M.Smith.1996.Biokimia Kedokteran Dasar. EGC: Jakarta

Meta Ira Yunita, Putri Kusumah Wardani, Andhini Alifiani, Fuji Fitriani. Biosensor. In

Internet

Neil, A.Campbell,Jane B.Recee,Lawrence G.Michell.2006. Biologi Jiid 1 Edisi 5. Erlangga: Jakarta

Putra, Sinly Evan. 2009. Biosensor dan Aplikasinya, (http://www.chemistry.org/? sect=fokus&ext=43,diakses 15 Januari 2009).

Wikipedia.com. Biosensor. Situs Web Wikipedia English

Wicaksono, Dedy Hermawan Bagus. 2009. Mengenal Biosensor dan Generasi Terbaru Biosensor, http://wwwstd.ryu.titech.ac.jp/ ~indonesia/tokodai/zoa/pdf/zoadedy.pdf).

Wikipedia. 2008. Sekuens DNA,(http://id.wikipedia.org /wiki/ Sekuens_DNA).

Wikipedia. 2009. Sekuensing Asam Nukleat, (http://id.wikipedia.org / /wiki/Sekuensing_asam_nukleat).

Yeni Wahyuni Hartati, Siti Rochani, H.H Bahti, M. Agma. Biosensor Elektrokimia untuk Deteksi Urutan DNA Tanpa Indikator Hibridisasi.Universitas Padjajaran Bandung. In Internet

Zunita, Megawati. 2009. Sensor Cepat dan Sensitif DNA Elektrokimia, (http://www.pikiranrakyat.com /prprint.php?mib=beritadetail&id=6963)

Senin, Desember 15

Daftar Stasiun Dan Frekuensi Radio Seluruh Indonesia

Sumatera
Nanggroe Aceh Darussalam
Kota Sabang
• 99,9 MHz – Pro FM
Kota Banda Aceh
• Binkara FM – 89,4 MHz
• Serambi FM – 90,6 MHz com
• Seulaweut FM – 91,0 MHz
• Three FM – 94,5 MHz [1]
• Meugah FM – 95,3 MHz
• A-Radio FM – 96,1 MHz
• SIS FM – 96,9 MHz (tidak mengudara sejak 2004)
• Baiturrahman FM – 98,5 MHz
• Toss FM – 99,3 MHz
• Kon FM – 101,2 MHz [2]
• Antero FM – 101,6 MHz [3]
• Suara Banda Aceh FM – 102,0 MHz (tidak mengudara sejak 2004)
• Fresh One FM – 102,8 MHz
• KISS FM – 103,2 MHz [4]
• Jati FM – 103,6 MHz
• Prima FM – 104,4 MHz [5]
• Flamboyan FM – 105,2 MHz
• Nikoya FM – 106,0 MHz [6]
Kabupaten Pidie – Sigli
• Askar FM – 101,2 MHz
• Megaphone FM – 105,6 MHz
Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara
• RRI Pro-3, 89,9 MHz
• RRI Pro-2, 94,4 MHz
• RRI Pro-1, 99,0 MHz
• Vina Vira FM – 101,1 MHz
• Bujang Salim FM 101,5 MHz
• Istiqomah Arun FM – 102,7 MHz
• Adyemaja FM – 103,6 MHz
• Surya FM – 105,1 MHz
Kabupaten Bireuen
• Citra FM – 97,6 MHz
• Getsu FM – 98,1 MHz
• Andyta FM – 105,1 MHz
Kabupaten Aceh Tengah – Takengon
• Amanda FM – 104,0 MHz
Kabupaten Aceh Jaya – Calang
• Rapeja FM – 101,0 MHz
Kabupaten Aceh Tenggara – Kutacane
• DB 99 FM – 99,0 MHz
Kabupaten Aceh Selatan – Tapaktuan
• SIT FM – 88,9 MHz
• Kofa FM – 90,5 MHz
Kabupaten Aceh Barat – Meulaboh
• Matahari FM (Radio Komunitas) – 107,6 MHz
• Dalka FM – 101,2 MHz
Kabupaten Aceh Timur – Langsa
• Gipsi FM – 106,1 MHz
Kabupaten Gayo Lues
• Telangke FM – 101,1 MHz
Kabupaten Aceh Singkil – Subulussalam
• Xtra FM – 104,8 MHz
• Citra Pesona FM – 104,0 MHz
Kabupaten Simeulue – Sinabang
• Smong FM – 98,70 MHz
Sumatera Utara – Kota Medan
• Prambors 97,5 FM Medan
• KISS 105 FM Medan [7]
Sumatera Barat
• 101 Arbes FM Padang 101 MHz [8]
• 98,6 Top FM Padang Panjang
• Boos FM 104,2 Padang 104,2 MHz
• Classy FM Padang 103,4 MHz [9]
• ElsiFM Bukittinggi 103,1 MHz [10]
• Favorit FM Padang 101,8 MHz [11]
• Jelita 103,9 FM Bukittinggi
• Prodangdut 91,6 FM Padang 91,6 MHz
• Pronews 90 FM Padang 90 MHz [12]
• Prosport 92,4 FM Padang 92,4 MHz
• Radio Komunitas Gama Smanthr3 FM Padang 89,7 MHz
• RezaFM Pasaman 103,5 MHz [13]
• SSBS FM Padang 94,3 MHz
• Swara Kencana (SK 89,7 FM) Bukittinggi
Jambi
• Irma Nada 97,5 MHz
• Kelapa Indah 837 KHz
Kepulauan Bangka Belitung
• Radio Sonora 101,1 FM [14]
Lubuklinggau
• Radio DKJFM 103,4 FM [15]
• Radio PAPEJA 101,8 FM [16]
• Radio CITRA ATLAS 101 FM [17]
Palembang
• Trijaya FM 87,6 MHz
• RRI Pro 2 FM 88,4 Mhz
• OZ FM 89,2 MHz
• Female FM 90,0 MHz
• Sentra FM 90,8 MHz
• RRI Pro 3 FM 91,6 MHz
• RRI Pro 1 FM 92,4 MHz
• Sriwijaya FM 94,3 MHz
• Chandra Buana FM 95,1 MHz
• Eljhon FM 95,9 MHz
• Musi FM 96,7 MHz
• Real FM 97,5 MHZ
• Elita FM 98,3 MHz
• SPI FM 99,1 MHz
• DP FM 101,0 MHz
• Smart FM 101,8 MHz
• Sonora FM 102,6 MHz [18]
• LCBS FM 103,4 MHz
• Momea FM 104,2 MHz
• Lanugraha FM 105,0 MHz
• Ramona FM 105,8 MHz
• Dangdut TPI FM 106,7 MHz
• Global FM 107,3 MHz
Riau
Pekanbaru
• Radio Gress FM 105,8 MHz
• Radio Pas FM 105 MHz
• Radio Warna FM 104,2 MHz
• Radio Clapita Emas FM 103,4 MHz
• Radio Suara Arum Cendana FM 102,6 MHz
• Radio Monaria FM 101,8 MHz
• Radio CBSFM 101 MHz
• Radio Racika FM 100,2 MHz
• Radio Audi FM 99,9 MHz
• Radio Smart Mandiri FM 99,5 MHz
• Radio RRI Prog3 FM 99,1 MHz
• Radio ARFM 93,5 MHz
• Radio Bharabas FM 97,5 MHz
• Radio Graha FM 96,7 MHz
• Radio Pondasi FM 95,9 MHz
• Radio POP FM 95,6 MHz
• Radio Jalur Sakti 95,1 MHz
• Radio Mentari FM 94,7 MHz
• Radio SF3 94,3 MHz
• Radio Indra FM 98,3 MHz
• Radio Persada FM 92,4 MHz
• Radio Robbani FM 91,6 MHz
• Radio RRI Prog1 FM 91,2 MHz
• Radio IKMI FM 90,8 MHz
• Radio Pluss FM 90,0 MHz
• Radio RRI Prog2 FM 88,4 MHz
• Radio Aditya FM 87,6 MHz
• Radio Persada FM 92,4 MHz
Talukkuantan
• Radio Narosa FM 99,3MHz
• Radio Nikita FM 106,8MHz
Kepulauan Riau
Tanjung Balai (Karimun)
• Radio ROK FM 107,2 FM
Tanjungpinang (Bintan)
• Radio BISS FM 103,20 MHz (Jl. Ahmad Yani)
• Radio Swara Pesona Bintan (Radio Club FM) 105,3 MHz [19]
• Radio Galaxy 107,3 FM [20]
Tembilahan
• Radio Senada fm 105,2 MHz [21]
Batam
• Radio Suara Marga Semesta (Radio Sing FM) 105,5 MHZ [22]
• Radio 87,6 FM The Younger’s Station SeiLa Radio (PT,Lintas Sei Ladi)
• Gress Radio Batam 88,0 MHz
• Radio Swara Wira Perkasa (Radio Wira FM) 91,7 MHz
• Radio Ramako Batam (Batam FM) 100,7 MHz
• Radio Discovery Minang (Radio Elshinta) 104,3 MHz
• Radio Hang FM 106,0 MHz
• Radio Kencana Ria Indah Suara (Kei FM) 102,3 MHz
• Radio BiGS 104,7 FM
• Radio Era Baru (Xi wang zhi sheng)106,5 FM
• Radio GFan Bethelindo (Radio GFan) 105,1 FM
Jawa
Jakarta
AM
• Suara Melin Perdana, PT, 603 AM, KBR68H Jakarta[23]
• Sekuntum Bunga Yonina, PT, 666 AM, Radio SBY Jakarta
• Tona, PT, 702 AM, Batak’s Radio Station, Jakarta
• Gracia, PT, 720 AM Jakarta
• Radio Suara As Syafi’iyah, PT : AM 792 Khz
• Buana Komunika, PT, Radio Univ. Mercu Buana, 810 AM Jakarta
• Puspa Dwi Cipta Swara, PT, 936 AM, P2SC Jakarta
• RRI 999 AM Jakarta
• Suara Multazam, PT, 1026 AM Jakarta
• Siaran Pusat Cendrawasih, PT, 1062 AM Jakarta
• Suara Mega Asri Indonesia, PT, 1080 AM Jakarta
• Perkumpulan Mahasiswa Univ. Tarumanagara – 1098 AM Jakarta
• RRI 1332 AM Jakarta
• Ragesa Radio AM 1458 Khz
• Hana Citra Swara Jakarta, PT, 1494 AM Jakarta
FM
• Hard Rock FM: 87,6 MHz [24]
• Mustang FM: 88,0 MHz [25]
• Arief Rahman Hakim (Global Radio): 88,4 MHz
• RRI Jakarta Pro 3: 88,8 MHz [26]
• Green Radio: 89,2 MHz [27]
• I-Radio: 89,6 MHz [28]
• Elshinta: 90,0 MHz [29]
• Cosmopolitan FM: 90,4 MHz [30]
• Suara Gema Pembangunan Utama (SP FM): 90,8 MHz
• RRI Jakarta Pro 1: 91,2 MHz [31]
• Indika Milenia (Indika FM): 91,6 MHz [32]
• Radio Sonora: 92,0 MHz [33]
• PAS FM: 92,4 MHz [34]
• PAS FM Jakarta 92,4FM; Surabaya 104,3 FM; Semarang 106FM; Solo 90,9FM [35]
• RRI Jakarta Pro 4: 92,8 MHz [36]
• MD FM(Merpati Dharmawangsa FM): 93,2 MHz
Pada tahun 1980-1999 berdiri dengan nama Suara Kejayaan, Pada tahun 2003 kembali berdiri dengan nama Sentra Komedi atau lebih dikenal sebagai “Radio SK”,
• MERSI FM: 93,9 MHz
• Garda Asia Bumi (Woman Radio): 94,3 MHz
• U FM (Agustina Yunior): 94,7 MHz [37]
• KIS FM: 95,1 MHz [38]
• Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta PT.(RAS FM): 95,5 MHz
• Smart FM: 95,9 MHz [39]
• Radio Pelita Kasih (RPK FM): 96,3 MHz [40]
• Swara Rhadana Dunia (Radio A): 96,7 MHz com
• Radio Dangdut-TPI: 97,1 MHz
• Radio Kayumanis: 97,9 MHz [41]
• Gen FM : 98,7 FM com/
• Delta FM: 99,1 MHz net
• Female Radio: 99,5 MHz [42]
• Classical, News and Jazz (CNJ Radio): 99,9 MHz [43]
• Radio El-Gangga: 100,3 MHz – Bekasi
• 101 Jak FM: 101,0 MHz [44]
• Trax FM: 101,4 MHz [45]
• Terik Matahari Bahana Pembangunan PT, Radio Bahana 101,8 FM
• Prambors FM: 102,2 MHz [46]
• Camajaya Surya Nada, PT – Radio Camajaya: 102,6 Jakarta
• Pop FM Jakarta: 103,0 MHz pls
• Taman Mini, PT (D Radio): 103,4 FM Jakarta
• Pesona Gita Anindita, PT – Pesona FM: 103,8 Jakarta
• IMAX – Community Radio FM 104,0 Cijantung – Jakarta
• Media Suara Trisakti, PT FM: 104,2 Jakarta [47]
• Trijaya Shakti, PT FM: 104,60 Jakarta [48]
• RRI Jakarta Pro 2 (Pro 2 FM): 105,0 MHz [49]
• Niaga Chakti Bhudi Bhakti, PT – CBB FM: 105,4 FM Jakarta
• Ramako Jaya Raya, PT. Ramako FM: 105,8 FM – Jakarta [50]
• Benz Radio:106,2 FM Jakarta
• Sabda Sosok Sohor, PT Radio Muara: 106,6 FM Jakarta
• Suara Metro (Polda Metro Jaya): 107,8 FM
Banten
• Radio Paranti FM 105,6 Mhz Pandeglang [51]
• Radio Harmoni FM 98,1 Mhz Kota Serang [52]
• Radio EMC FM 93,6 Mhz Tangerang[53]
• Radio Pass FM 105,2 Mhz Cilegon [54]
• Radio Prima FM 98,5 Mhz Cilegon [55]
• Radio Agnesta FM 91,9 Mhz Cikotok, Lebak – Banten
• Heartline FM: 100,6 MHz [56]
• Suara Tunggal Angakasa Raya, PT – STAR FM: 107,3 FM – Kota Tangerang, Banten
• Bergaya Nyanyian Irama Sejati, PT – Bens Radio: 106,2 FM – Ciputat, Kab. Tangerang, Banten
• PBS FM (Pahla Buana Sakti): 104,8 FM – Kota Serang, Banten
• TOP FM : 91,8 FM – Kota Cilegon, Banten
• Banten FM : 95,3 FM – Kota Cilegon, Banten
• Krakatau FM : 93,7 FM – Labuan, Banten
• Radio Citra Mega Swara (Megaswara FM) FM 91,4 MHz – Serang
• Dimensi FM : 94,9 FM – Kota Serana, Banten
• Pimas FM : 97,7 FM – Kawasan Industri Serang Timur Cikande
• HOT Radio : 88,2 FM – Kota Serang, Banten
• Radio Siaran Pemerintah Kota Cilegon : 98,8 FM – Kota Cilegon, Banten
• Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Serang : 101,6 FM – Kota Serang, Banten
• Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang : 97,3 FM – Pandeglang, Banten
Bekasi
• Gaya: 93,60 MHz
• M2 Radio : 94,00 Mhz
• Radio Elgangga : FM 100,3 MHz,
• Radio Dakta: 107,00 MHz
Jawa Barat
Sukabumi
• Radio Kiwari FM 95,4 MHz
• LPK Perkumpulan Pelaku Agribisnis dan Wirausaha Caraka Buana Suara – CBSNFM 107,7 *
Bogor
• Agri FM 107,7 Mhz [57]
• Radio Siaran Pemerintah Kota Bogor FM 89,4 MHz
• Radio Kancah Irama Suara Indonesia (KISI) FM 93,4 MHz
• Radio Tegar Beriman (Pemerintah Kabupaten Cibinong) FM 95,3 MHz
• Radio Ika Lesmana FM 100,1 MHz
• Radio Citra Mega Swara (Megaswara FM) FM 100,8 MHz
• Radio Swara Irama Kusuma Sena (Radio Elpas) FM 103,6 MHz
• Radio Swara Lidya Sari (Radio TABIR) FM 104,0 MHz
• RRI Bogor Pro-1 FM 106,8 MHz
• RRI Bogor Pro-3 FM 107,5 MHz
• Mitra Carita 16, PT – Music City (MC): 107,5 FM – Cimanggis
Bandung
• U-FM Bandung 104,3 FM pls
• Radio MGT 101,1 FM “Spirit Of Your Life”, Jl. Buah Batu 8 Bandung 40262 [58]
• Delta FM 94,4
• FeMale Radio 96,4
• Prambors Radio Bandung 98,4 FM [59]
• Radio 98,8 Raka FM Jalan Sukajadi no. 223 Bandung
• Trijaya FM Bandung 91,3 FM
• Rase FM Bandung 102,3 FM [60]
• Radio Paramuda Bandung 93,7 FM
• Radio Ardan Bandung 105,9 FM [61]atau online streaming
• KLCBS 100,4 FM [62]
• Oz Radio Bandung 103,1 FM [63]
• 99ers Radio Bandung 100 FM [64]
• Buzz FM 89,7 FM [65]
• Maestro FM 92,5 FM
• B Radio 95,6 FM
• Radio Maraghita FM 106,7
• MQ FM 102,7 FM [66]
• K-Lite FM 107,1 FM[67]]
• Radio Global, relay Radio Elshinta 89,3 FM
• GRG Radio Bandung 100,7 FM Jl.Talun No, 81 Majalaya Bandung
• PoshWay 107,9 FM
• Hard Rock FM Bandung 87,7 FM [68]
• I Radio Bandung 105,1 FM Jl. Sulanjana 15 [69]
• Pop FM Bandung 106,3 FM
• Radio Zora FM 90,1 FM Jalan Sumur Bandung 12 – Bandung [70]
• RADIO CBL FM 91,7 FM Jl. Guntur Sari Wetan
• Monalisa FM 101,3 FM Jl. Sriguntung 12 Bandung
• Radio Walagri 93,3 FM – Jl. Ir, H, Djuanda no, 101 Dago – Bandung
• Radio SKY9050FM Jl. Diponegoro 21 – Bandung 40115
Cimahi
• AR 92,9 FM
Cirebon
• DBFM 90,8 MHz The Family Station [71]
• PilaRADIO 88,6 MHz Cirebon
• RRI Pro 2 FM 97,5 MHz
• Nuansa FM 104,2 MHz
• Gita Suara FM 99,1 MHz
• Swara Mulya Afrindo Rekatama FM 95,9 MHz
• IS Radio FM 91,80 MHz
• Cirebon FM 92,85 MHz
• Prima Sonata FM
• Sindang Kasih 103,6 FM Cirebon
• Salma FM
• Radio Anti Stres FM
• Cakra Buana FM
• Maritim FM
• Gracia FM
Indramayu
• KC-10 87,9 FM
Karawang
• Radio Komunitas Majlis Ta’lim NH FM 107,7 MHz
Kuningan
• Rasuci FM
• Kost FM
Jawa Tengah
Kabupaten Brebes – Jateng
FM
• Pop FM Brebes (97,2 FM)
• Gemilang FM Brebes (106,5)
• MS Radio Limbangan – Brebes(105,5 FM)
• Top FM Bumiayu (95,1 FM)
• RSPD Brebes- Singosari News FM Ketanggungan (90,5 FM)
• RSPD Paguyangan-Brebes
AM
• RSPD AM
• Radio BSA (Berhias Suara Angkasa)<1026 Khz>
Kudus
• Manggala FM 100,40 Mhz
• Muria AM 1440 Khz
• Suara Kudus FM (RSPD) 88,00 Mhz
• Pop kudus FM 93,70 Mhz
• Gelora FM 107,10 Mhz
• Pamira FM 93,00 Mhz
• RTK FM 106,30 Mhz ??
• UMK Radio FM 94,6 Mhz
Jepara
• R-lisa FM 89,6 Mhz
Kebumen
• Ardhana FM 89,3
• IN FM 90,5
• SKB POP FM 95,0 Gombong
• Bima Sakti FM 96,8
• MAS FM 101,7
• Prima FM 105,3
• Purbowangi FM 104 Gombong
Pati
• Pesantenan FM 95,90 Mhz
• Pas FM Pati 101,00 Mhz
• Pragola FM 94,30 Mhz
• Pop FM 90,80 Mhz
• Boswin FM 99,90 Mhz ???
• Harbos FM 102,60 Mhz
• Jalesveva FM Juwana 87,60 Mhz
Purwokerto
• Dian Swara FM: 98,2 Mhz
• RGM FM
• RRI Pro 2 FM: 99,0 Mhz
• Cipta Muda Binangkit FM: 99,8 Mhz
• Paduka Dirgantara FM: 100,6 Mhz
• Swara Mitra Nusantara FM: 104,9 Mhz
• Gema Mahasiswa UNSUD FM: 105,7 Mhz
• Tara Valaria FM: 106,5 Mhz
• RRI Pro 3 FM: 107,3 Mhz
• Channel 99 Purbalinga 90,2
• Pop FM BANJARNEGARA 91
• Yasika FM 91,5
• Pop FM 91,9
• RGBS 92,3
• RRI PRO 1 93,1
• King FM 93,9
• SBS Purbalingga 94,7
• Ardi Lawt 96,4
• Dian Swara 98,2
• Prima FM 98,6
• RRI PRO 2 99
• Pop FM Banyumas 100,2
• Paduka FM 100,6
• Suara Purwokerto FM 101,4
• Crez FM 103
• Satria Ajibarang 103,9
• Mitra FM 104,9
• Radenmas FM Baturaden 105,3
• Metro FM 105,7
• Ria FM 106,5
• RRI PRO 3 107,3
• Prima FM Banjarnegara 97,7
Purwodadi
• Pop FM: 91,5 Mhz
Salatiga
• Pesona FM: 88,40 MHz
• Swara Salatiga FM: 106,60 Mhz
• Zenith FM: 97,20 MHz
• Elisa FM: 103,9 MHz
Semarang
• Pas FM: 106 Mhz -
• RRI Pro-1 FM: 89,0 Mhz stasiun relay di Gn. Depok Banyumas FM: 99,4 MHz, Gn. Gantungan FM: 101,8 MHz, Gn. Muria-Colo FM:91,2 MHz dan AM: 801 KHz
• TOP FM: 89,4 Mhz
• Trijaya FM Semarang: 89,8 Mhz
• TRAX FM Semarang: 90,2 Mhz
• RRI Pro-3 FM: 90,6 Mhz jaringan Jakarta
• Elshinta FM: 91,0 Mhz
• Smart FM: 93,4 Mhz
• RRI Pro-2 FM: 95,3 MHz
• Female FM: 96,1 Mhz
• Suara Semarang FM: 96,9 Mhz
• Pro Alma FM: 97,7 Mhz
• Gaya FM: 98,5 Mhz
• Merci FM: 98,9 Mhz
• Radiks FM: 99,3 Mhz
• RCTFM: 101,2 Mhz
• IBC FM: 101,6 Mhz
• Prambors FM: 102,0 Mhz
• GajahMada FM: 102,4 Mhz [72]
• Jatayu FM: 102,8 Mhz
• Kis FM 103,2 Mhz
• IMELDA 104,4 Mhz
• Suara Sakti FM 105,2 Mhz
• Rasika FM 105,6 Mhz
• Radio Dakwah Islam (DAIS) FM 107,9 MHz
• Borobudur
• Lusiana
• Kalimasada
• Rhema Radio FM 88,6 MHz [73]
Surakarta
• Karavan FM 107,3 Mhz Jl. MH.Thamrin 11 Manahan Solo [74]
• PAS 90,9 FM – Radio Bisnis Solo Jl. Raya Solo Baru
• Prambors Radio 99,2 MHz [75]
• Solo Radio 92,9 FM (Ardan Group)
• PTPN Rasitania 99,4FM
• Jimbaran FM 103,9 Mhz Jl.MH Thamrin 11 Solo
• SAS 104,3 FM JL,Raya Solo baru
• GSM 97,6 FM
• Suara Slenk 92,5 FM
• MQ 100,9 FM
• Hizbullah 101,4 FM
• Imanuel FM
• JPI 106,3 FM
• Pro1 FM
• Pro2 FM
• Swara Graha 92,1
• Mentari FM
• Ria 98,8 FM Solo Sonora Group [76]
• Kharisma 100,3 FM
• Metta 104,7 FM
• Solopos 103 FM
• Suara Bening Ati MQ FM
• UMS FM
• Fiesta FM FISIP UNS 085647244884, Gedung 1 Lt. 2 FISIP UNS
• Unisri FM
• Ramakusala FM
• Radio Komunitas Global Etnik STSI FM
• 89,6 STAR FM
• Pujangga 94,7 FM Pedan, Klaten [77]
• Prima 91,7 FM
• Salma 103,3 FM Klaten al-mabrrur komp, RSI (0272)325804
• Candisewu 96,6 FM Klaten Jl. Bhayangkara (0272)322888
• RWK 89,9 FM Klaten Jl. Pemuda 238 (0272)321578
• IC 106,7 FM Klaten Islamic Center Jl. Solo-Jogja Km 4
• Pedan radio 88 FM Klaten Jl. R.Warsito relay Gn. Mijil
Tegal
• La Bamba FM (97,6 FM) Tegal
• Sananta Gelora, PT (105 FM) Tegal [78]
• DLC
• Roshinta
• Elshinta Tegal (99,9 FM)
• Radi Raka
• Paramount 106 FM
Daerah Istimewa Yogyakarta
• Arma Sebelas/Radio Dangdut TPI FM 87,9 MHz
• Q Radio FM 88,3 MHz
• I Radio FM 88,7 MHz
• Fantasy FM 89,1 MHz
• Rasia Lima FM 89,5 MHz [79]
• Sasando FM 90,3 MHz
• PTDI Medari FM 90,7 MHz
• RRI Pro 1 FM 91,1 MHz
• Amega (Aristia Megaswara) FM 91,9 MHz
• MQ FM 92,3 MHz
• MBS FM 92,7 MHz [80]
• Swara Argo Sosro FM 93,2 MHz
• Rama FM 93,5 MHz
• Pratama FM 93,8 MHz
• Radio Persatuan Bantul FM 94,2 MHz
• Kotaperak FM 94,6 MHz
• Masdha FM 95,0 MHz
• Yasika FM 95,4 MHz
• Prambors FM 95,8 MHz [81]
• Ista FM 96,2 MHz
• Trijaya FM 97,0 MHz [82]
• Sonora FM 97,4 MHz [83]
• EMC FM 97,8 MHz
• Pop FM Yogya FM 98,2 MHz
• GCD FM 98,6 MHz
• Vedac FM 99,0 MHz
• Retjo Buntung FM 99,4 MHz [84]
• Radio Anak Jogja FM 99,9 MHz
• Prima FM 100,2 MHz
• Andalan Muda FM 100,5 MHz
• Channel 5 FM 100,9 MHz
• Star FM (radio gaul-nya Jogja) FM 101,3 MHz
• Swaragama FM 101,7 MHz [85]
• Eltira FM 102,1 MHz [86]
• RRI Pro 2 FM 102,5 MHz
• RRI Pro 3 FM 102,9 MHz
• Disaga FM 103,3 MHz
• FeMale Radio FM 103,7 MHz
• Ardhia FM 104,1 MHz
• Unisi FM 104,5 MHz
• Rakosa FeMale Radio FM 105,3 MHz [87]
• Petra FM 105,7 MHz
• Geronimo FM 106,1 MHz [88]
• Uty FM 106,9 MHz
• Suara Indrakila FM 107,2 MHz
• Global FM 107,6 MHz
Jawa Timur
Batu – Malang
• Swara Buana FM
• Kencana FM – FM 98,6 MHz
• Biga FM – FM 92,5 MHz
• Pro FM – FM 107,4 MHz
• Tidar FM – FM 90,3 MHz
• Simfoni – FM 106,9 MHz
• Mensana FM – FM 102,5 MHz
• Mitra FM (Elshinta) – FM 97,0 MHz
Banyuwangi
• , Radio Komunitas Bung Tomo Banyuwangi
• VisFM 101,5 MHz Banyuwangi [89]
• SriTanjung FM 102,3 MHz Banyuwangi
• MAS FM 94,3 MHz Banyuwangi
Blitar
• Radio Donna FM 103 MHz Srengat-Blitar [90]
• Satria – FM 92 MHz Blitar radio seni dan budaya
• Mayangkara – FM 101 MHz
• Patria – FM 102,6 MHz
• Mahardika – FM 95,9
• Persada – FM 93,4 MHz
• Istana FM 101,8 MHz
• Purnama FM 95,1 MHz
• RBJ FM 87,6 MHz
Jember
• RRI Jember – AM 963 kHz, FM 87,9 MHz, FM 89,5 MHz, FM 95,4 MHz, 104,5 MHz
• RKPD Jember
• Radio Suara Akbar – FM 94,6 MHz
• Radio Suara Kartika – FM 107,3 MHz
• Radio Prosalina FM – 101,3 MHz [91]
• Radio Kirana Indah Sentra Suara (KISS FM) – FM 96,2 MHz
• Best FM (Trijaya Network) – FM 102,9 MHz
• Radio Soka Adiswara – FM 102,1 MHz [92]
• Radio Warta Mutiara – FM 99,10 MHz
• Radio Boss FM – FM 93,7 MHz
• Ratu FM – FM 92,85 MHz
• M.I. FM – FM 92,5 MHz
Malang
• RRI Malang – AM 891 kHz, FM 94,6 MHz, FM 99,4 MHz, FM 105,3 MHz
• Radio Kalimaya Bhaskara – FM 102,1 MHz
• Radio Tritara Yaksa – AM 828 kHz
• Radio Kutilang – AM 1188 kHz
• Radio Citra Protiga – FM 87,9 MHz
• Radio Makobu FM – FM 88,7 MHz [93]
• RCB FM – FM 89,5 MHz
• Radio Tidar Sakti – FM 90,3 MHz
• Radio Andalus – FM 91,1 MHz
• Radio Senaputra – FM 92,1 MHz
• Bhiga FM – FM 92,5 MHz
• Radio Elfara – FM 93,0 MHz
• GEMA FM – FM 93,5 MHz
• Radio DJFM – FM 93,8 MHz
• Radio Kosmonita – FM 95,4 MHz
• Pionir FM – FM 96,2 MHz
• Radio Solagracia – FM 97,2 MHz
• Radio KDS8 – FM 97,8 MHz
• Radio Kencana FM – FM 98,6 MHz
• Radio Duta FM – FM 99,15 MHz
• UM FM – FM 99,9 MHz
• FM Voice Brawijaya One – FM 100,5 MHz
• Radio Malang Kucecwara – FM 101,3 MHz
• Radio Gita FM – FM 102,9 MHz
• Puspita FM – FM 103,7 MHz
• Mitra Adiswara FM – FM 104,5 MHz [94]
• Tritara FM – FM 106,1 MHz
• Kanjuruhan FM – FM 106,5 MHz
• Sejahtera FM – FM 107,9 MHz
Ngawi
• Radio Srikandi FM 107,7 Mhz
• Radio Gema Suara Kebonagung (GSK FM) 89,6 Mhz
Ponorogo
• Radio Gema Surya News, Music & Culture
• Radio Duta Nusantara
• Romansa FM
• GOONG FM
• Gress FM
• AVIDA FM
• Radio MADU Fm Ponorogo FM 107,70 Mhz
• Smezho FM [95]
• Suara Gontor FM
• Radio Suara Bumimas FM 103,7 MHz
Surabaya
• RRI Surabaya – AM 585 kHz, FM 95,2 MHz, FM 99,2 MHz, FM 106,3 MHz [96]
• RKPD Kodya Surabaya – AM 1350 kHz
• JT-FM (Radio Pemerintah Propinsi Jawa Timur) – FM 98,9 MHz
• Radio Pendidikan Jawa Timur – AM 1503 kHz, 107,5 MHz
• RKIP – AM 1449 kHz
• Radio Susana FM – FM 91,3 MHz
• Pas FM – FM 104,3 Mhz – Radio Bisnis Surabaya [97]
• EBS FM – FM 105,9 Mhz [98]
• Suara Surabaya – FM 100,00 Mhz [99]
• Sonora Surabaya FM – FM 98,0 Mhz [100]
• SCFM Trijaya Surabaya – FM 104,70 MHz
• Radio Elshinta – FM 97,6 MHz
• Prambors FM 89,3 [101]
• Kota FM – FM 88,1 MHz [102]
• DJFM 94,8 – FM 94,80 Mhz [103]
• Delta FM – FM 96,80 Mhz [104]
• Kosmonita -FM 92,50 Mhz [105]
• Global FM – FM 90,90 Mhz [106]
• Wijaya FM – FM 103,30 Mhz [107]
• Hard Rock FM – FM 89,70 Mhz [108]
• Mercury 96 FM – FM 96,00 Mhz [109]
• Metro FM – FM 88,5 MHz [110]
• Istara FM – FM 101,1 MHz [111]
• JJ FM – FM 105,1 MHz [112]
• Smart FM – FM 107,3 MHz [113]
• Colors FM – FM 87,7 MHz [114]
Trenggalek
• Radio Madu FM Pantai Prigi FM 96,20 MHz [115]
• Radio Madu FM Trenggalek FM 100,4 MHz [116]
• Graha Musik Gaul FM / Granada FM 97,4 MHz
• Radio Gema Perdikan FM 101,5 MHz Radione Dulur Dhewe
Tulungagung
• Radio Komunitas Pesantren MADU FM Campurdarat – FM 107,70 MHz[117]
• Radio Komunitas Masyarakat Besole MADU FM Besole Tulungagung Freq 107,70 Mhz
• Radio Komunitas Petani MADU FM Tangunggunung – FM 107,70 MHz[118]
• Liiur FM – FM 90,9 MHz [119]
• Radio Jos FM Tulungagung
• Radio Perkasa FM
• Radio jaya FM Tulungagung
• Radio RKS Tulungagung
• Radio Guyub Rukun Freq 106,70 MHz
Nusa Tenggara
Bali
• Rock FM 88,2 MHZ
• Otomotion Radio: 97,5 MHz [120]
• R* Hardrock FM: 87,6 MHz [121]
• Aneka Rama (AR), FM 104,4 MHz
• Bali Perkasa (Balisa), FM 101,6 MHz
• Bali SWIB (Swara Widdya Besakih), AM 702 MHz
• Batur (Raba), AM 954 MHz
• Barong, AM 1188 MHz
• Besakih Rasisonia, AM 702 MHz
• Cakra Swara Perkasa (CSP), AM 1044 MHz
• Cassanova, FM 102 MHz
• Citra Dharma Balisatya (CDBS), FM 94,5 MHz
• Duta, FM 92,6 MHz
• Elkoga, FM 96,9 MHz
• FBI, FM 91,8 MHz
• Gema Merdeka, FM 98,1 MHz
• Genta Bali, FM 96,1 MHz
• Global FM Bali, FM 99,15 MHz
• Guntur, FM 97,7 MHz
• Phoenix, FM 91 MHz
Nusa Tenggara Barat
• RRI Mataram – AM 855 kHz, FM 89,2 MHz, FM 91,4 MHz, FM 93,5 MHz, FM 96,3 MHz, FM 104,2 MHz
• Radio Suara Kota Mataram – FM 105,0 MHz
• Radio Riper FM – FM 97,5 MHz [122]
• Radio Sutra – FM 91,6 MHz [123]
• Radio Rasesa Sumbawa – FM 98,8 MHz [124]
Kalimantan
Banjarmasin
• Radio SmartFM 101,1 FM
Balikpapan
• SBI 102,1 Mhz
• Gemaya 104,5 FM [125]
• SmartFM 97,8 Mhz
• Swara Media 101,3
• RSPD 99,9 FM
• AMA FM 105,3 FM
• Radio Sangkakala Borneo 91,1 MHz FM
• pHalma 94,6 MHz [126]
• Rock Radio 88,7 FM [127]
Berau
• RSPD Berau 99,3 [128]]
Bontang
• Radio Nuansa 97,2 FM
Martapura
• Radio M 107,1 FM [129]
Palangka Raya
• Radio Kalaweit 99,1 FM [130]
• Radio OZON 105,8 FM [131]
Pontianak
• RRI Pontianak
• Radio Swara Prima 99,5 FM
• Trijaya FM Pontianak: 97,5 FM
• RRI Pro 2 FM
• RRI Pro 3 FM
• Radio Sonora 96,7 FM [132]
• Radio Volare [133]
• Radio Mitra Mahardika
• Prokom (Pro Komunikasi), Radio Komunitas
Luar Pontianak
• Suara Sambas (104 Fm)
• Vinka 88,50 FM (Kabupaten Ketapang)
• Renita 103,5 FM (Kabupaten Ketapang)
Samarinda
• Radio Dino 90,9 FM [134]
• Radio One Way 95,2 FM
• Radio Borneo 96,0 FM [135][136]
• Radio Heartline 98,4 FM [137]
• Radio Suara Mahakam 101,1 FM
• Radio Metro Mulawarman 101,9 FM
• Radio Mitra 102,7 FM
• Radio Paras 103,5 FM
• Radio Gembira Raya 104,3 FM
• Radio Gema Nirwana 105,1 FM
Sampit
• Radio Pesona 100,3 FM
Sulawesi
• Radio Komunitas
• Radio Pendidikan dan Lingkungan Hidup 107,90 MHZ
Gorontalo
• Selebes 101 FM -
• SK FM -
• Nada 90,8FM -
• BPKB Radio 94,7 FM
Kendari
• RRI Kendari – FM 90,8 MHz, FM 96,7 MHz, AM 954 kHz
Makassar
• RRI Makassar – FM 94,4 MHz, FM 96,8 MHz
• Savana FM Makassar – FM 106,5 MHz
• Prambors Makassar – 105,1 FM
Manado
• RRI Manado – FM 94,5 MHz, FM 97,7 MHz, FM 104,4 MHz
Palu
• RRI Palu – FM 90,8 MHz, FM 105,0 MHz
Radio komunitas
Riau
Tanjungpinang
• Radio Edukasi LPMP Riau 107,7 MHz
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Jakarta Timur
• FORSIWAK (Forum Radio Silaturahmi Warga Kalisari) – Kalisari 13790
• Pasbit FM 98,1 – Jl. Raya Bogor KM, 26 Pekayon
• Kaktus FM 98,7 – Kelapa Dua Wetan, Ciracas
• RCB (Radio Citra Betawi) FM 98,9 – Pekayon 13790
• Power FM 104,0 – Cijantung 13770
• Damar Jaya FM 104,4 – Kelapa Dua Wetan, Ciracas
• Hertz Radio FM 107,4 – Jalan Pemuda, Rawamangun
• AKA Radio FM 108,0 – Cijantung 13770
• N3D Radio FM 88,6 – Kelapa Dua Wetan, Ciracas
• Sky FM 88,2 – Ciracas
• RKP (Radio komunitas PKP) 1077 FM – Kelapa Dua Wetan, Ciracas
• Agri FM 107,7 Mhz [138]
Bandung
• Radio Komunitas Majalaya Sejahtera RAKOMAJASERA FM 107,70 MHz
Pontianak
• Radio RAMA (Suara Masyarakat Adat) 107,9 FM
• Mazmur 21 / Psalm 21 (Komunitas Yordan), 107,7 FM
Luar Pontianak
• Bambai, Sejiram (Kabupaten Kapuas Hulu)
• Bujakng Pabaras, Ayo Gundaleng (Kabupaten Landak)
• Dermaga Ria Persada, Sekadau (Kabupaten Sekadau) AM 936
• Gari Bindang, Manismata (Kabupaten Ketapang)
• Gema Solidaritas, Ketapang (Kabupaten Ketapang)
• Gempita, Sungai Pinyuh (Kabupaten Pontianak)
• Manjing Tarah, Tanjung (Kabupaten Ketapang)
• Menara, Bengkayang (Kabupaten Pontianak)
• Pamela, Ngabang (Kabupaten Landak)
• Patanyakng, Balai Semandang (Kabupaten Ketapang)
• Sunia Nawangi, Tunang (Kabupaten Landak)
• Swara Buluh Perindu, Bodok (Kabupaten Sanggau)
• Swara Melawi, Nanga Pinoh (Kabupaten Melawi)
Jawa Timur
Kepanjen
• SMEAMU FM your Bright Future partner, Radio Komunitas 101.7 MHZ Kepanjen – Malang
• One FM The one and Only, Community Radio 99.0 MHz Kepanjen – Malang
Tulungagung
• Radio Komunitas Pesantren MADU FM Campurdarat Tulungagung Freq 107,70 Mhz
• Radio Komunitas PesantrenMasayarakat Besole MADU FM Besole Tulungagung Freq 107,70 Mhz
• Komunitas Petani dan Nelayan Madu FM Tanggunggunung Freq 107,80 Mhz
• Radio Komunitas Pesantren Madu FM Bendil Jati Wetan Sumbergempol Freq 107,9 Mhz
Jombang
• Radio Komunitas Suara Warga Jombang
Ponorogo
• Radio Komunitas Madu FM Ponorogo Freq 107,7 MHz
Trenggalek
• Radio Komunitas Nelayan Pantai Prigi Trenggalek MADU FM Prigi Freq 107,70 Mhz
• Radio Komunitas Madu FM Trenggalek Freq 100,4 MHz

Frekuensi Radio di Sumsel

Palembang

FM

  • Sindo Trijaya Radio 87,6 MHz
  • RRI Pro 4 FM 88,4 MHz
  • Ismoyo FM 88,9 Mhz
  • PASS Radio 89,2 MHz
  • Female FM 90,0 MHz
  • Rama Nian FM 90,8 MHz
  • RRI Pro 2 FM 91,6 MHz
  • RRI Pro 1 FM 92,4 MHz
  • Sriwijaya Radio 94,3 MHz
  • Chandra Buana FM 95,1 MHz
  • Musi FM 96,7 MHz
  • Eljhon FM 95,9 MHz
  • Elita FM 98,3 MHz
  • SPI FM 99,1 MHz
  • Smart FM 101,8 MHz
  • Global Radio 101,0 MHz
  • Sonora Radio 102,6 MHz
  • Radio Dangdut Indonesia 102,9 MHz
  • LCBS FM 103,4 MHz
  • Elshinta 103,7 MHz
  • Inovasi Radio 103,8 MHz
  • Momea FM 104,2 MHz
  • Lanugraha FM 105,0 MHz
  • Ramona FM 105,8 MHz
  • C radio FM 107,0 MHz
  • Mega Biru FM 107,3 MHz
  • B Radio FM 107,7 MHz
  • Suara Rakyat FM 107,8 MHz
  • Ismoyo FM 107,9 Mhz
  • Suara Palembang FM 108,0 MHz

AM

  • Bazz Radio AM 954 Khz

Ogan Ilir

  • Radio Indralaya 100,4 MHz

Banyuasin

  • SIP FM 98,5 MHz
  • RDI Bayuasin 96,7 MHz
  • Kiss Radio 107,3 MHz
  • Seremoni fm 100,1 MHz
  • Musi Banyuasin

Lahat

  • Raja FM 96,1 MHz
  • Sindo Radio 98,40 MHz
  • RDI LAHAT FM 94.5 MHz

Lubuklinggau

  • Radio DKJFM 103,4 MHz
  • Radio PAPEJA FM 101,8 MHz
  • Radio Citra Atlas FM 102,6 MHz
  • Sindo Radio Lubuklinggau FM 90.0 MHz

Prabumulih

  • Sindo Radio 91,2 MHz
  • Radio RDI Prabumulih
  • Radio Tribs FM
  • Radio Pentas FM
  • SMANTI FM
  • Radio GAZA FM
  • Jade Radio FM 93,2 FM
  • ADBC Radio FM

Baturaja

  • Baturaja Radio FM 103,1 MHz
  • Sukses FM 104,8 MHz
  • eSKaPe radio FM 98,1 MHz
  • Sindo radio Baturaja FM
  • Lean Puri FM
  • AKMI Radio Baturaja FM 107,2 MHz
  • Radio RDI Baturaja FM
  • Kyu Radio FM 90'50 MHz

Muara dua

  • Osela Radio FM
  • Vania FM 101.30 MHz

Sabtu, Desember 13

Profil Bidan Inspirasional Srikandi Award 2011

1. KATEGORI TANTANGAN BUDAYA

Merubah Adat di Tepian Batanghari

Nama : Bidan Meiriyastuti
Usia : 32 tahun
Bidan : Sejak tahun 1998
Lokasi : Desa Teriti, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi
Penghargaan : Tenaga kesehatan teladan puskesmas tingkat nasional 2011 (dari menkes)



Tantangan Budaya : Nyebur ke Ayek, & Nasi Kecap
Bidan Meriyastuti adalah seorang bidan muda yang mendedikasikan dirinya untuk perbaikan status kesehatan ibu dan anak di Desa teriti, tepian Sungai Batang Hari. Desa Teriti merupakan desa terpencil berpenduduk sekitar 932 Jiwa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Desa ini dapat ditempuh selama enam jam perjalanan darat dari kota Jambi melalui Sungai Batanghari. Diawal pengabdiannya, Bidan Meiriyastuti merasakan kesulitan untuk dapat diterima oleh adat masyarakat. Terkait masalah kesehatan misalnya, banyak orang tidak mau menuruti anjurannya karena mereka lebih percaya kepada dukun. Begitupula untuk urusan persalinan, hampir semua masyakarat di Desa Teriti masih mempercayakan penanganan kelahiran kepada nyai dukun dengan penanganan partus yang salah dan ritual adat pasca kelahiran yang merugikan kesehatan ibu dan bayi.
Salah satunya adalah pantangan makan makanan bergizi bagi ibu nifas. Menurut adat, selama 40 hari pasca melahirkan ibu hanya diperbolehkan mengkonsumsi nasi putih dan kecap asin dengan alasan dilarang oleh dukun karena akan mendatangkan sakit pada bayi yang mereka susui apabila mereka makan sayuran dan ikan. Kebiasaan ini berakibat kurang baik bagi kesehatan ibu dan bayi karena dapat menimbulkan kekurangan nutrisi.
Selain itu, terdapat pula ritual Nyebur ke Ayek, dimana 7 hari setelah dilahirkan, bayi akan dimandikan dengan air kembang di sungai Batang Hari yang dingin. Menurut adat, hal ini perlu dilakukan untuk memperkenalkan anak ke dunia luar tempatnya hidup nanti. Padahal hal ini bisa membahayakan keselamatan bayi. Pernah suatu ketika seorang bayi prematur meninggal karena hipotermia karena dimandikan di sungai yang dingin.
Agar dapat diterima oleh masyarakat, Bidan Meiriyastuti berusaha melakukan pendekatan dengan mencari keluarga angkat, mendekati perangkat desa, membentuk kader-kader terpercaya serta merangkul dukun-dukun setempat. Ia bahkan menikahi seorang pemuda dari desa setempat. Butuh waktu 11 tahun bagi bidan untuk mendapatkan kepercayaan dari nyai dukun yang kini telah bermitra dengannya. Berkat pendekatan dari bidan yang tak kenal lelah, ritual Nyebur Ke Ayek kini telah dimodifikasi dengan cara yang lebih aman bagi bayi. Tanpa mengurangi penghormatan kepada adat istiadat, Nyebur ke Ayek kini tetap dilakukan dengan menggunakan airhangat dan bayi dimandikan di dalam air kembang di dalam baskom di halaman rumah. Seluruh proses kelahiran di desa Teritik ini dilakukan bersama-sama oleh bidan dan nyai dukun.


Memadam Api di Batas Negeri


Nama : Bidan Rosalinda Delin
Usia :
Bidan : Sejak 1991
Lokasi : Desa Jenilu, Kec. Kakuluk Atapupu, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur
Penghargaan : Tenaga kesehatan terbaik NTT 2000

Tantangan Budaya : Panggang Api
Bidan Rosalinda Delin bertugas di Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk, Atapupu adalah sebuah perkampungan nelayan di Kabupaten Belu, NTT. Desa ini hanya berjarak 12 kilometer dari perbatasan Timor Leste dan terdapat banyak eks pengungsi yang masih tinggal di daerah tersebut dengan kondisi yang cukup memprihatinkan.
Di desa ini terdapat budaya Panggang Api pasca-persalinan yang telah diwariskan secara turun-temurun sejak jaman nenek moyang. Seusai melahirkan, ibu dan bayinya dibaringkan sambil dipanasi bara api yang menyala dari kolong tempat tidur selama 40 hari. Menurut orangtua, kebiasaan ini ditujukan untuk menghangatkan badan ibu dan bayi.
Meskipun bertujuan baik, budaya Panggang Api mempunyai beberapa efek negative bagi kesehatan ibu maupun bayi. Ibu melahirkan yang melakukan panggang api akan terlihat pucat karena anemia dan mengeluarkan banyak keringat. Sementara bayi yang baru dilahirkannya sangat rentan terkena gangguan pernapasan atau pneumonia.  
Melihat permasalahan ini, Rosalinda Delin, bidan desa yang bertugas di Puskesmas Atapupu- Belu merasa terpanggil untuk menghilangkan kebiasaan Panggang Api di wilayahnya. Ia melakukan kunjungan kesetiap rumah ibu yang baru melahirkan dengan memberikan informasi dan penjelasan mengenai bahaya kebiasaan panggang api ini.
Tidak hanya mendatangi rumah, Ibu Rosalinda Delin juga memberikan pengarahan kepada segenap anggota keluarga ibu melahirkan. Mereka dikumpulkan di suatu tempat untuk memanggang ikan bersama-sama. Dengana cara bakar ikan seperti ini, bidan berusaha menganalogikan tubuh manusia yang dipanggang api dengan seekor ikan yang dibakar. Apabila dipanaskan terus ikan akan kering dan kehabisan darah, begitu pula tubuh manusia. Berkat usaha Ibu Rosinda Delin, saat ini sudah tidak adalagi ibu melahirkan di Desa Jenilu yang melakukan budaya Panggang Api.


Melebur Adat di Bumi Mandar


Nama : Bidan Sri Ariati
Usia :
Bidan : sejak tahun1973
Lokasi : Kab Majene




Bidan Sri Ariati mengabdi di kelurahan Banggae, kabupaten Majene; Sulawesi Barat sejak tahun 1980. Bidan berdarah Jawa ini telah banyak melakukan perubahan demi kebaikan masyarakat Majene, bahkan hingga di masa pensiunnya saat ini.
Kabupaten Majene terletak sekitar enam jam perjalanan darat dari kota Makassar. Pada tahun 2010 tercatat jumlah penduduk Kabupaten Majene adalah sebanyak 150.939 jiwa, dengan jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Banggae dan Kecamatan Banggae Timur.
Awal masa tugasnya di Majene, bidan Sri Ariati menemui kendala perbedaan bahasa. Masyarakat Majene umumnya menggunakan bahasa Mandar sebagai bahasa ibu. Permasalahan bertambah lagi dengan banyaknya dukun bersalin atau yang biasa disebut ”sando”. Jumlah sando di Kabupaten Majene sebanyak 172 orang, sedang jumlah bidan hanya 95 orang. Di wilayah kerjanya sendiri terdapat 18 orang sando.
Selain menolong persalinan, para sando juga menganjurkan setiap ibu yang baru melahirkan untuk mengangkat air dari sumur ke rumah. Kebiasaan ini sudah menjadi tradisi turun-menurun di Kabupaten Majene. Hal ini cukup membahayakan, bahkan pernah ada kasus seorang ibu yang pingsan sehabis melakukan tradisi angkat air karena kelelahan karena ia juga harus menyusui bayi kembarnya.
Untuk dapat melakukan perubahan di masyarakat, langkah yang pertama dilakukan oleh bidan Sri Ariati adalah berusaha mendekati para sando untuk diajak bermitra karena setiap ibu di sana memiliki sando kepercayaannya sendiri-sendiri. Namun hal ini bukanlah hal yang mudah, karena para sando umumnya hanya bisa berkomunikasi menggunakan bahasa mandar. Untuk itu bidan Sri Ariati mulai mempelajari bahasa Mandar secara perlahan-lahan.
Saat bidan Sri Ariati mulai bisa sedikit bahasa Mandar, ia lebih mudah berkomunikasi dengan sando dan masyarakat secara umum. Ia terus mengunjungi satu persatu rumah sando untuk menjalin kerjasama dengan mereka. Terkadang ia memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu di rumah sando dengan menggunakan bahasa mandar yang masih terbata-bata.
Melalui pendekatan yang intensif selama empat tahun, akhirnya bidan Sri Ariati sukses merangkul 18 orang sando di wilayah kerjanya untuk melakukan kemitraan. Budaya mengangkat air juga sudah tidak dilakukan lagi. Saat ini bidan Sri Ariati bukan hanya seorang bidan, tetapi juga tokoh yang dihormati. Masyarakat di desanya memberinya julukan ”Daeng Sombere” yang berarti si peramah.



2. KATEGORI PROMOSI KESEHATAN

Menuju Generasi Sehat di Tanah Deli



Nama : Bidan Dewi Susila
Usia : 32 tahun
Bidan : Sejak tahun 1998
Lokasi : Desa Tanjung Morawa – A, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang
Penghargaan : Bidan desa terbaik 1 kab. Deliserdang 2009, desa siaga terbaik 1 sumut


Bidan Dewi Susila adalah seorang aktivis pencegahan HIV/AIDS usia dini di Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara. Kecamatan Tanjung Morawa terletak di kawasan Industri yang berjarak kurang lebih 60 kilometer dari kota Medan. Mayoritas penduduk di daerah ini bermata pencaharian sebagai buruh pabrik. Daerah ini merupakan wilayah kecamatan dengan angka penyebaran HIV paling tinggi di kabupaten Deli Serdang. Saat ini tercatat ada 138 kasus HIV/AIDS yang umumnya ditularkan melalui penyalahgunaan narkoba suntik. Penyalahgunaan narkoba cukup marak di kalangan pemuda Tanjung Morawa akibat anggapan bahwa mengonsumsi narkoba adalah tren yang patut diikuti. Kondisi ini diperparah dengan kekurangpahaman mereka akan bahaya dan cara penularan HIV/AIDS. Hal inilah yang kemudian menjadi penyebab tingginya angka infeksi HIV/AIDS di wilayah ini. Melihat permasalahan tersebut, bidan Dewi Susila merasa terpanggil untuk melakukan pencegahan penularan HIV/AIDS sejak dini. Bidan meyakini, usia remaja merupakan usia yang tepat untuk mendapatkan melalui program “Kesan Pertama”. Secara umum, program ini merupakan kegiatan penyuluhan kesehatan bagi remaja yang dikemas secara menarik dan menyenangkan. Remaja merupakan cikal bakal terbentuknya keluarga sekaligus usia paling rentan terpengaruh narkoba. Untuk itu bidan Dewi Susila memfokuskan programnya untuk menyasar kelompok usia ini. Dalam pelaksanaan program KesanPertama, bidan mendatangi secara langsung kegiatan rutin kelompok remaja desa dan sekolah untuk memberikan pendidikan kesehatan dan Tanya jawab. Materi yang disampaikan antara lain penyuluhan kesehatan reproduksi, motivasi, kepemimpinan, pendewasaan usia perkawinan, diskusi tentang perilaku hidup bersih dan sehat, penyalahgunaan narkoba, dan pencegahan HIV/AIDS. Kesan Pertama dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan. Program ini diselenggarakan melalui pertemuan rutin yang diadakan setiap bulan dan ditutup dengan acara puncak yang diadakan setiap tahun. Acara puncak dari program ini adalah kegiatan kemah dan outbond bersama yang melibatkan pembicara kesehatan, remaja, ibu-ibu dan lansia. Sejauh ini program Kesan pertama telah melibatkan 180 orang yang mayoritas adalah remaja. Mereka yang terlibat dalam program ini nantinya disiapkan untuk menjadi agen penyebar informasi mengenai bahaya dan cara penularan HIV/AIDS. Melalui program ini pula terungkap para penderita HIV/AIDS baru yang akhirnya mau memeriksakan diri untuk mencegah penularan penyakit ini ke orang lain.



KB Pria Tanda Cinta



Nama : Bidan Ni Nyoman Rai Sudani
Usia : 51 tahun
Bidan : Sejak tahun 1982
Lokasi : Kecamatan Abiansemal, Kab. Badung, Bali
Penghargaan : Juara 1 lomba KB pria, kab. Badung, juara 1 kader teladan propinsi Bali, (training: in house training dasar hukum kesehatan,manajemen ormas dan LSM)




Ni Nyoman rai Sudani, lahir di Badung, Bali pada 28 Oktober 1960. Sebagai bidan di puskesmas Abiansemal 3, Badung, Bali beliau aktif mempromosikan KB pria (Vasektomi) di wilayahnya.

Kecamatan Abiansemal berlokasi sekitar 15 Km dari pusat Kabupaten Badung, Bali. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani di samping pedagang dan tukang.

Untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera, Ibu Rai Sudani menjadi mitra warga Abiansemal yang ingin melakukan program keluarga berencana (KB). Namun selama melayani peserta KB di daerahnya, beliau banyak menerima keluhan dari para ibu yang bermasalah dengan alat kontrasepsi yang dipakainya. Masalah yang dihadapi biasanya berhubungan dengan menstruasi yang tidak lancar, sakit, dan mengeluarkan terlalu banyak darah. Selain itu 5 pasiennya tetap hamil walau sudah ber-KB.

Masalah ini teryata juga pernah dialami oleh Bidan Rai Sudani sendiri beberapa tahun yang lalu sebelum suaminya memutuskan untuk mengikuti KB Vasektomi. Berdasarkan pengalamanya, KB Vasektomi mampu menghindarkan perempuan dari efek samping pemakaian kontrasepsi wanita namun aman bagi pria. Berangkat dari pengalaman ini Ibu Rai Sudani kemudian tergerak untuk mempromosikan KB Vasektomi di kecamatan Abiansemal.

Kegiatan promosi KB Vasektomi ini antara lain melakukan konseling kepada calon akseptor. Akseptor ini diprioritaskan dari keluarga kurang mampu dan mempunyai anak lebih dari 2. Selain itu juga diadakan pertemuan rutin para akseptor vasektomi setiap bulan. Usaha mempromosikan KB Vasektomi ini bukan tanpa masalah. Masyarakat sampai saat ini masih mempercayai rumor bahwa KB Vasektomi dapat menimbulkan gangguan dan mengurangi kenikmatan berhubungan seksual bagi pemakainya. Padahal berdasarkan pengalaman selama ini, para akseptor vasektomi tidak mengalami masalah seperti itu. Justru melindungi istri untuk terhidar dari efeksamping dari kontrasepsi. Bidan Rai Sudani telah menghimpun 15 orang peserta Vasektomi yang kini menjadi promotor kepada anggota masyarakat yang lain.



Bidan Dekat Bersalin Selamat

Nama : Bidan Ponirah
Usia : 43 tahun
Bidan : sejak tahun 1990
Lokasi : Desa Harjatani, Kabupaten Serang, Banten





Ibu Hj. Ponirah Lahir di Lampung pada 2 Mei 1968. Sejak 1995 beliau merintis Bidan Praktek Swasta (BPS), sebuah unit pelayanan kesehatan mandiri di Desa Harjatani, Kecamatan Keramat Watu, Serang Banten. Namun, karena lokasi tersebut berada di perbatasan desa Waringin Kurung, beliau lebih banyak melayani warga desa ini dibandingkan warga Harjatani.

Desa Waringin Kurung dan Harjatani terletak kurang lebih 25 kilometer dari Kota Serang. Mayoritas penduduk di desa ini bermata pencaharian sebagai petani salak dengan rata-rata penduduk masih berada di bawah garis kemiskinan.

Karena lokasinya yang jauh dari rumah sakit, kehamilan dan persalinan di desa ini lebih banyak di tolong oleh dukun beranak atau “Parai”. Hal ini menyebabkan proses persalinan menjadi beresiko hingga berdampak pada tingginya angka kematian ibu dan bayi. Kebanyakan kasus kematian bayi terjadi akibat dukun yang masih menangani persalinan tidak normal tanpa menganjurkan ibu untuk dirujuk ke rumahsakit.

Berangkat dari masalah tersebut, Bidan Ponirah terinspirasi untuk mendirikan Bidan Praktek Swasta (BPS) di tempat tinggalnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan serta mengurangi angka kematian bayi di Waringin Kurung dan Harjantani.

Kegiatan di BPS ini meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan normal, senam hamil, konsultasi reproduksi, KB, imunisasi, dan konsultasi gizi balita.

Selain kegiatan tersebut, melalui Bidan Ponirah juga menjalin kemitraan dengan 10 dukun bayi di wilayahnya. Dengan kemitraan ini semua proses persalinan di desa Waringin Kurung dan Harjatani berada di bawah pengawasan bidan.

Dengan adanya BPS ini, warga mendapatkan layanan kesehatan dan konsultasi yang siaga 24 jam. Dengan demikian keselamatan persalinan dan warga masyarakat secara umum lebih terjamin.



3. KATEGORI PEMBERDAYAAN EKONOMI

Modal Koperasi Bekal Mandiri



Nama : Bidan Sri Puayah
Usia Bidan : sejak tahun 1996
Lokasi : Kelurahan O. Mangunharjo Kec Purwodadi Kabupaten Musi Rawas –Sumatera Selatan
Penghargaan : Bidan terbaik 1 kab. Musi rawas (2001), bidan terbaik 2 prop. Sumsel (2002), Bidan delima sumatera selatan (2008)

Bidan Sri Puayah lahir di Musi Rawas, 05 Agustus 1977.  Terhitung Juli 2011 beliau bertugas di Desa O. Mangunharjo kecamatan Purwodadi, kabupaten Musi Rawas. Sebelumnya beliau bertugas di Desa P1  Mardiharjo dan mempelopori berdirinya Koperasi Simpan Pinjam Barokah. Meskipun pindah tugas, beliau masih aktif di koperasi ini.
Desa p1 Mardiharjo berlokasi…. Dengan mayoritas penduduk bermatapencaharian sebagai.. (kondisi geografi dan ekonomi warga)
Selama mengabdi di desa ini Sri menyadari bahwa perannya sebagai bidan sangat besar, mengingat profesi bidan berhubungan langsung dengan kehidupan bermasyarakat bukan di bidang kesehatan saja. Keinginannya untuk berbuat lebih banyak demi Desa membuka pikirannya untuk mendirikan koperasi yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya di bidang kesehatan.

Melalui musyawarah dan mufakat bersama akhirnya bersama masyarakat dibentuklah koperasi JPKM Barokah pada Agustus tahun 2002 beranggotakan 34 orang. Hasil usaha dari system koperasi ini dialokasikan untuk berbagai program perbaikan kesehatan ibu dan anak di desa P1 Mardiharjo.
Awalnya bidan Sri Partiyah mendirikan koperasi barokah untuk membantu ibu-ibu melaksanakan proses persalinan maupun pemeriksaan kehamilan. Namun, pada2007 pemerintah mengeluarkan program  jaminan persalinan (Jampersal) untuk warga kurang mampu. Dengan demikian bidan mengalihkan fungsi koperasi social Barokah menjadi koperasi yang nantinya bisa membantu ibu-ibu dalam mendirikan usaha rumahtangga maupun usaha lain yang nantinya bisa menambah pendapatan bagi keluarga mereka.
Selain bantuan modal untuk meningkatkan pendapatan, Koperasi Barokah juga perperan dalam perbaikan gizi ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi balita, dan perbaikan gizi bagi lansia. 
Beberapa hasil positif yang didapatkan dengan adanya koperasi ini antara lain :
• Gizi ibu hamil terpenuhi selama kehamilan sampai akhirnya ibu bayi sehat dan selamat.
• Terpenuhinya pemberian ASI eksklusif bagi bayi
• Kasus BGM dan BGT di desa teratasi yang terkoreksi dari berat badan balita naik, dan berada pada   garis normal
• Kunjungan Posyandu Lansia bertambah
• Dari danayang diberikan, keluarga memiliki usaha industri rumah tangga sebagai tambahan penghasilan bagi  keluarga. Usaha yang ada berupa produksi makanan ringan.


Merubah Sampah Menjadi Berkah


Nama : Bidan Sri Partiyah
Usia :
Bidan : Sejak tahun 1995
Lokasi : Desa Duwet, Kec. Bendo. Kab. Magetan




Bidan Sri Partiyah menjalankan program bank sampah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warganya. Akibat kemiskinan, banyak balita di Desa Bendo mengalami gizi buruk. Selama ini penderita gizi buruk di Desa ini ditangani dengan mengandalkan bantuan dari pemerintah. Di samping masalah gizi buruk, desa Bendo juga bermasalah dengan sampah. Banyak sekali sampah berserakan seperti plastik dan kaleng yang sewaktu-waktu dapat berubah menjadi sarang nyamuk.
Tujuan program ‘Bank Sampah’ adalah untuk memberikan nilai ekonomi pada sampah untuk mengumpulkan dana kesehatan sekaligus menjaga lingkungan agar tetap bersih. Mekanisme operasional bank sampah adalah sebagai berikut:
1. keluarga memilah sampah rumah tangga
2. minggu pertama dan kedua keluarga menyetor ke bank sampah (ditimbang dan dibeli)
3. hasil penjualan ditabung di bank sampah
4. bank sampah menjual sampah ke pengepul
5. tabungan di bank sampah dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan seperti pemenuhan nutrisi balita, biaya bersalin, kebutuhan rumah tangga, dan keperluan-keperluan lainnya

Selain untuk keperluan pribadi, hasil dari bank sampah juga digunakan untuk memberikan bantuan kepada balita gizi buruk, pemeriksaan golongan darah gratis kepada ibu hamil dan calon pendonornya.

Selain Bank Sampah, terdapat juga program investasi pohon pepaya. Tanaman papaya dari keuntungan bank sampah ini menjadi tanaman wajib bagi setiap keluarga dengan perjanjian pemanfaatan untuk desa siaga. Apabila buahnya kurang dari 5 desa siaga tidak memanen, apabila buahnya 5-10 desa siaga ikut memanen satu, dan jika buahnya lebih dari 10 maka desa siaga berhak mengambil 2. Buah yang dipetik untuk jatah sendiri bisa digunakan untuk memenuhi nutrisi keluarga atau dijual untuk menambah penghasilan. Sementara buah yang disetorkan, selain untuk operasional desa siaga juga digunakan untuk pemeriksaan kadar gula bagi usia rawan.
Masyarakat menyambut antusias hadirnya bank sampah di desa mereka. Mereka berpartisipasi aktif mengumpulkan sampah, menanam pepaya, dan menjadi pengelola bank sampah.

Dengan adanya bank sampah, disamping menambah penghasilan masyarakat, kini penanganan balita gizi buruk dapat dilakukan secara swadaya. Selain itu lingkungan Desa Duwet kini lebih bersih dan asri.




Koperasi Bunda untuk Semua




Nama : Bidan Kesih Am, Keb.
Usia : 35 tahun
Bidan : Sejak tahun 1995
Lokasi : Desa Mekarjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung
Penghargaan : Bidan berprestasi kab. Bandung terbaik 1 kab. Musi rawas (2009), Bidan desa teladan gubernur jawa barat (2009)




Bidan Kesih lahir di Sumedang pada 3 Oktober 1976. Sejak 2006 beliau bertugas di Desa Mekarjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Di tempatnya bertugas, beliau aktif menjalankan Koperasi Bunda untuk memfasilitasi kegiatan program kesehatan ibu dan anak, membentuk posyandu mandiri, dan menambah lapangan kerja bagi masyarakat.
Desa Mekarjaya merupakan daerah terpencil di kaki Gunung Malabar Kabupaten Bandung. Desa ini dihuni sekitar 5600 jiwa yang mayoritas berprofesi sebagai buruh tani. Dari 1685 KK yang menghuni desa ini, 1545 diantaranya adalah keluarga miskin.
Masalah terbesar di desa mekarjaya adalah kemiskinan yang mencapai 90% dari total penduduk. Masalah kemiskinan ini berimbas pada kurangnya asupan nutrisi yang cukup bagi masyarakat, terutama ibu dan anak. Selain itu, ketiadaan dukungan dana yang memadai dalam keluarga, menyebabkan banyak keluarga tidak bisa membiayai biaya persalinan dan pasca persalinan.
Oleh karena itu, melihat kultur masyarakat yang agraris, bidan menggerakkan masyarakat untuk membangun Koperasi Bunda pada 2006. Kegiatan koperasi Bunda antara lain memberdayakan masyarakat dengan menciptakan usaha produktif–agraris seperti pemanfaatan limbah untuk pupuk organik, industri olahan hasil kebun dan budidaya shorgum. Selain itu koperasi Bunda juga mempunyai warung yang menyediakan barang kebutuhan ibu dan bayi serta sembako. Pengurus koperasi ini kebanyakan merupakan kader Posyandu yang digaji setiap bulan menggunakan SHU.
Selain memberdayakan kader dan masyarakat secara umum, koperasi bunda juga memfasilitasi pengumpulan beras perelek untuk memfasilitasi dana sosial bersalin. Beras perelek ini dikumpulkan oleh kader dan karangtaruna, untuk kemudian dikelola oleh koperasi dan diuangkan. Dana ini nantinya dapat digunakan untuk memfasilitasi persalinan dan akomodasi warga yang sakit.
Dengan adanya koperasi Bunda warga masyarakat bisa mendapatkan fasilitas kesehatan dan persalinan yang memadai disamping tambahan penghasilan.