Rabu, Mei 9

Header

Rabu, Mei 17

ffae059b5d2c.html

f8546d5bc180

Sabtu, Mei 6

Idiopatik trombositopenia purpura (ITP)


I.PENDAHULUAN
Idiopatik trombositopenia purpura (ITP) merupakan suatu kelainan yang berupa gangguan autoimun yang mengakibatkan trombositopenia oleh karena adanya penghancuran trombosit secara dini dalam sistem retikuloendotel akibat adanya autoantibody terhadap trombosit yang biasanya berasal dari Immunoglobulin G.
Adanya trombositopenia pada ITP ini akan megakibatkan gangguan pada sistem hemostasis karena trombosit bersama dengan sistem vaskular faktor koagulasi darah terlibat secara bersamaan dalam mempertahankan hemostasis normal. Manifestasi klinis ITP sangat bervariasi mulai dari manifestasi perdarahan ringan , sedang, sampai dapat mengakibatkan kejadian-kejadian yang fatal. Kadang juga asimptomatik. Oleh karena merupakan suatu penyakit autoimun maka kortikosteroid merupakan pilihan konvensional dalam pengobatan ITP. Pengobatan akan sangat ditentukan oleh keberhasilan mengatasi penyakit yang mendasari ITP sehingga tidak mengakibatkan keterlambatan penanganan akibat pendarahan fatal., atau pun penanganan-penangan pasien yang gagal atau relaps.

II.DEFINISI
Idiopatik trombositopeni purpura adalah suatu gangguan autoimun yang ditandai dengan trombositopenia yang menetap (angka trombosit darah perifer kurang dari 15.000/μL) akibat autoantibodi yang mengikat antigen trombosit menyebabkan destruksi prematur trombosit dalam sistem retikuloendotel terutama di limpa. Atau dapat diartikan bahwa idiopatik trombositopeni purpura adalah kondisi perdarahan dimana darah tidak keluar dengan semestinya. Terjadi karena jumlah platelet atau trombosit rendah. Sirkulasi platelet melalui pembuluh darah dan membantu penghentian perdarahan dengan cara menggumpal. Idiopatik sendiri berarti bahawa penyebab penyakit tidak diketahui. Trombositopeni adalah jumlah trombosit dalam darah berada dibawah normal. Purpura adalah memar kebiruan disebabkan oleh pendarahan dibawah kulit. Memar menunjukkan bahwa telah terjadi pendarahan di pembuluh darah kecil dibawah kulit.

Trombosit berbentuk bulat kecil atau cakram oval dengan diameter 2-4µm. Trombosit dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit, sel yang sangat besar dalam susunan hemopoietik dalam sumsum tulang yang memecah menjadi trombosit, baik dalam sumsum tulang atau segera setelah memasuki kapiler darah, khususnya ketika mencoba untuk memasuki kapiler paru. Tiap megakariosit menghasilkan kurang lebih 4000 trombosit (Ilmu Penyakit Dalam Jilid II). Megakariosit tidak meninggalkan sumsum tulang untuk memasuki darah. Konsentrasi normal trombosit ialah antara 150.000 sampai 350.000 per mikroliter. Volume rata-ratanya 5-8fl. Dalam keadaan normal, sepertiga dari jumlah trombosit itu ada di limpa.
Jumlah trombosit dalam keadaan normal di darah tepi selalu kurang lebih konstan. Hal ini disebabkan mekanisme kontrol oleh bahan humoral yang disebut trombopoietin. Bila jumlah trombosit menurun, tubuh akan mengeluarkan trombopoietin lebih banyak yang merangsang trombopoiesis. Di dalam sitoplasma trombosit terdapat faktor-faktor aktif seperti :
(1) molekul akin dan miosin, sama seperti yang terdapat dalam sel-sel otot, juga protein kontraktil lainnya, yaitu tromboplastin, yang dapat menyebabkan trombosit berkontraksi;
(2) sisa-sisa retikulum endoplasma dan aparatus golgi yang mensintesis berbagai enzim dan menyimpan sejumlah besar ion kalsium;
(3) mitokondria dan sistem enzim yang mampu membentuk adenosin trifosfat dan adenosin difosfat (ADP);
(4) sistem enzim yang mensintesis prostaglandin, yang merupakan hormon setempat yang menyebabkan berbagai jenis reaksi pembuluh darah dan reaksi jaringan setempat lainnya;
(5) suatu protein penting yang disebut faktor stabilisasi fibrin;
(6) faktor pertumbuhan yang dapat menyebabkan penggandaan dan pertumbuhan sel endotel pembuluh darah, sel otot polos pembuluh darah, dan fibroblas, sehingga dapat menimbulkan pertumbuhan sel-sel untuk memperbaiki dinding pembuluh yang rusak.
Pada permukaan membran sel trombosit terdapat glikoprotein yang menyebabkan trombosit dapat menghindari pelekatan pada endotel normal dan justru melekat pada dinding pembuluh yang terluka, terutama pada sel-sel endotel yang rusak, dan bahkan melekat pada jaringan kolagen yang terbuka di bagian dalam pembuluh. Membran juga mengandung banyak fosfolipid yang berperan dalam mengaktifkan berbagai hal dalam proses pembekuan darah.
Masa hidup trombosit 8 sampai 12 hari, setelah itu proses kehidupannya berakhir. Trombosit itu kemudian diambil dari sirkulasi, terutama oleh sitem makrofag jaringan; lebih dari separuh trombosit diambil oleh makrofag dalam limpa.
Penyebab dari kekurangan trombosit tidak diketahui (idiopatik). Penyakit ini diduga melibatkan reaksi autoimun, dimana tubauh menghasilkan antibodi yang menyerang trombositnya sendiri. Meskipun pembentukan trombosit di sumsum tulang meningkat, persediaan trombosit yang ada tetap dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
Pada sebagian besar kasus, diduga bahwa ITP disebabkan oleh sistem imun tubuh. Secara normal sistem imun membuat antibodi untuk melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Pada ITP, sistem imun melawan platelet dalam tubuh sendiri. Alasan sistem imun menyerang platelet dalam tubuh masih belum diketahui.

III.ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui. Kemungkinan akibat hipersplenisme, infeksi virus, intoksikasi makanan atau obat ( lampiran Gambar 1 ) atau bahan kimia, pengaruh fisis (radiasi, panas), kekurangan factor pematangan (misalnya malnutrisi), koagulasi intravascular diseminata (KID), autoimun.
Berdasarkan etiologi, ITP dibagi menjadi 2 yaitu primer (idiopatik) dan sekunder. Berdasarkan awitan penyakit dibedakan tipe akut bila kejadiannya kurang atau sama dengan 6 bulan (umumnya terjadi pada anak-anak) dan kronik bila lebih dari 6 bulan (umunnya terjadi pada orang dewasa).

IV.PATOFISIOLOGI
Idiopatik trombositopenia purpura (ITP) terjadi bila trombosit mengalami destruksi secara prematur sebagai hasil dari deposisi autoantibody atau kompleks imun dalam membran system retikuloendotel limpa dan umumnya di hati .

V.GEJALA DAN TANDA
Bintik-bintik merah pada kulit (terutama di daerah kaki), seringnya bergerombol dan menyerupai rash. Bintik tersebut ,dikenal dengan petechiae, disebabkan karena adanya pendarahan dibawah kulit .
Memar atau daerah kebiruan pada kulit atau membran mukosa (seperti di bawah mulut) disebabkan pendarahan di bawah kulit. Memar tersebut mungkin terjadi tanpa alasan yang jelas ( lampiran Gambar 5 ). Memar tipe ini disebut dengan purpura. Pendarahan yang lebih sering dapat membentuk massa tiga-dimensi yang disebut hematoma.
Hidung mengeluarkan darah atau pendarahan pada gusi
Ada darah pada urin dan feses
Beberapa macam pendarahan yang sukar dihentikan dapat menjadi tanda ITP. Termasuk menstruasi yang berkepanjangan pada wanita. Pendarahan pada otak jarang terjadi, dan gejala pendarahan pada otak dapat menunjukkan tingkat keparahan penyakit. Jumlah platelet yang rendah akan menyebabkan nyeri, fatigue (kelelahan), sulit berkonsentrasi, atau gejala yang lain.

VI.TERAPI
Terapi ITP lebih ditujukan untuk menjaga jumlah trombosit dalam kisaran aman sehingga mencegah terjadinya pendarahan mayor. Selain itu, terapi ITP didasarkan pada berapa banyak dan seberapa sering pasien mengalami pendarahan dan jumlah platelet. Terapi untuk anak-anak dan dewasa hampir sama. Kortikosteroid (ex: prednison) sering digunakan untuk terapi ITP. kortikosteroid meningkatkan jumlah platelet dalam darah dengan cara menurunkan aktivitas sistem imun. Imunoglobulin dan anti-Rh imunoglobulin D. Pasien yang mengalami pendarahan parah membutuhkan transfusi platelet dan dirawat dirumah sakit .

Terapi awal ITP (standar) :
Prednison
Terapi awal prednisoon atau prednison dosis 0,5-1,2 mg/kgBB/hari selama 2 minggu. respon terapi prednison terjadi dalam 2 minggu dan pada umumnya terjadi dalam minngu pertama, bila respon baik dilanjutkan sampai 1 bulan, kemudian tapering.
Imunoglobulin intravena (IgIV)
Imunoglobulin intravena dosis 1g/kg/hr selam 2-3 hari berturut-turutndigunakan bila terjadi pendarahan internal, saat AT(antibodi trombosit) <5000/ml meskipun telah mendapat terapi kortikosteroid dalam beberapa hari atau adanya purpura yang progresif. Pendekatan terapi konvensional lini kedua, untuk pasien yang dengan terapi standar kortikosteroid tidak membaik, ada beberapa pilihan terapi yang dapat digunakan . Luasnya variasi terapi lini kedua menggambarkan relatif kurangnya efikasi dan terapi bersifat individual.
1.Steroid dosis tinggi
Terapi pasien ITP refrakter selain prednisolon dapat digunakan deksametason oral dosis tinggi. Deksametason 40 mg/hr selama 4minggu, diulang setiap 28 hari untuk 6 siklus.
2.Metiprednisolon
Metilprednisolon dosis tinggi dapat diberikan pd ITP anak dan dewasa yang resisten terhadap terapi prednison dosis konvensional. Dari hasil penelitian menggunakan dosis tinggi metiprednisolon 3o mg/kg iv kemudian dosis diturunkan tiap 3 hr samapi 1 mg/kg sekai sehari.
3.IgIV dosis tinggi
Imunoglobulin iv dosis tinggi 1 mg/kg/hr selama 2 hari berturut-turut, sering dikombinasi dengan kortikosteroid, akan meningkatkan AT dengan cepat. Efek samping, terutama sakit kepala, namun jika berhasil maka dapat diberikan secara intermiten atau disubtitusi dengan anti-D iv
4.Anti-D iv
Dosis anti-D 50-75 mg/ka/hr IV. Mekanisme kerja anti-D yakni destruksi sel darah merah rhesus D-positif yang secara khusus diberikan oleh RES terutama di lien, jadi bersaingdengan autoantibodi yang menyelimuti trombosit melalui Fc reseptor blockade.
5.Alkaloid vinka
Misalnya vinkristin 1 mg atau 2 mg iv, vinblastin 5-10 mg, setiap minggu selama 4-6 minggu.
6.Danazol
Dosis 200 mg p.o 4x sehari selama sedikitnya 6 bulan karena respon sering lambat. Bila respon terjadi, dosis diteruskan sampai dosis maksimal sekurang-kurangnya hr 1 tahun dan kemudian diturunkan 200mg/hr setiap 4 bulan.
7.Immunosupresif dan kemoterapi kombinasi
Imunosupresif diperlukan pada pasien yang gagal beresponsdengan terapi lainya. Terapi dengan azatioprin (2 mg kg max 150 mg/hr) atau siklofosfamiddenga sebagai obat tunggal dapat dipertimbangkan dan responya bertandng tertahan sampai 5%.
8.Dapsone
Dosis 75 mg p.o per hari, respon terjadi dalam 2 bulan. Pasien harus diperiksa G6PD, karena pasien dengan kabar G6PD yang rendah mempunyai risiko hemolisis yang serius.

VII.PENCEGAHAN

Idiopatik Trombositopeni Purpura (ITP) tidak dapat dicegah, tetapi dapat dicegah komplikasinya.
Menghindari obat-obatan seperti aspirin atau ibuprofen yang dapat mempengaruhi platelet dan meningkatkan risiko pendarahan.
Lindungi dari luka yang dapat menyebabkan memar atau pendarahan
Lakukan terapi yang benar untuk infeksi yang mungkin dapat berkembang. Konsultasi ke dokter jika ada beberapa gejala infeksi, seperti demam. Hal ini penting bagi pasien dewasa dan anak-anak dengan ITP yang sudah tidak memiliki limfa.


DAFTAR PUSTAKA
Dorland, W.A Newma, 2006, Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 29, EGC : Jakarta

Guyton, 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran , Edisi 9, EGC: Jakarta

Mansjoer, Arif, et all, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi kedua, Jilid kedua, FK-UI, Jakarta

Medicineworl, 2008, Drugs causing thrombocytopenia or low platelet count, (Online), (http://medicineworld.org/physicians/hematology/thrombocytopenia.html, diakses tanggal 21 September 2008)

Setiabudy, Rahajunigsih D, 2007, Hemostatis dan Trombosis Edisi 3, Balai Penerbit FK UI : Jakarta

Waspadji, Sarwono ,Soeparman, 1996, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Balai Penerbit FK UI : Jakarta

Senin, Desember 5

Privacy Policy for ANSHAVE Catatan Pribadi

If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at ahmadproyekyu@gmail.com.
At https://anshave.blogspot.co.id/ we consider the privacy of our visitors to be extremely important. This privacy policy document describes in detail the types of personal information is collected and recorded by https://anshave.blogspot.co.id/ and how we use it.
Log Files
Like many other Web sites, https://anshave.blogspot.co.id/ makes use of log files. These files merely logs visitors to the site - usually a standard procedure for hosting companies and a part of hosting services's analytics. The information inside the log files includes internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date/time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. This information is used to analyze trends, administer the site, track user's movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.
Cookies and Web Beacons
https://anshave.blogspot.co.id/ uses cookies to store information about visitors' preferences, to record user-specific information on which pages the site visitor accesses or visits, and to personalize or customize our web page content based upon visitors' browser type or other information that the visitor sends via their browser.
DoubleClick DART Cookie
→ Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on https://anshave.blogspot.co.id/.
→ Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to our site's visitors based upon their visit to https://anshave.blogspot.co.id/ and other sites on the Internet.
→ Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html
Our Advertising Partners
Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include ....... 
    While each of these advertising partners has their own Privacy Policy for their site, an updated and hyperlinked resource is maintained here: Privacy Policies.
    You may consult this listing to find the privacy policy for each of the advertising partners of https://anshave.blogspot.co.id/.
    These third-party ad servers or ad networks use technology in their respective advertisements and links that appear on https://anshave.blogspot.co.id/ and which are sent directly to your browser. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies (such as cookies, JavaScript, or Web Beacons) may also be used by our site's third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on the site.
    https://anshave.blogspot.co.id/ has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.
    Third Party Privacy Policies
    You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. https://anshave.blogspot.co.id/'s privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites. You may find a comprehensive listing of these privacy policies and their links here: Privacy Policy Links.
    If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies?
    Children's Information
    We believe it is important to provide added protection for children online. We encourage parents and guardians to spend time online with their children to observe, participate in and/or monitor and guide their online activity. https://anshave.blogspot.co.id/ does not knowingly collect any personally identifiable information from children under the age of 13. If a parent or guardian believes that https://anshave.blogspot.co.id/ has in its database the personally-identifiable information of a child under the age of 13, please contact us immediately (using the contact in the first paragraph) and we will use our best efforts to promptly remove such information from our records.
    Online Privacy Policy Only
    This privacy policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website and regarding information shared and/or collected there. This policy does not apply to any information collected offline or via channels other than this website.
    Consent
    By using our website, you hereby consent to our privacy policy and agree to its terms.
    Privacy Policy Online Approved Site
    Update
    This Privacy Policy was last updated on: Sunday, December 4th, 2016.
    Should we update, amend or make any changes to our privacy policy, those changes will be posted here.

    SINAPSI




    1.      Definisi Sinapsis
    Dalam tubuh suatu organisme hewan mamalia atau manusia terdapat suatu sistem yang menghubungkan antara jaringan lain  dengan otak dan otak dengan jaringan lain yang disebut dengan sistem saraf. Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf berbentuk seperti akar-akar yang saling berhubungan satu sama lain yang dihubungkan oleh sinapsis.
    Sinapsis adalah titik pertemuan yang terjadi diantara terminal akson dan neuron. Sinapsis sendiri terbentuk akibat terminal akson yang mengalami pembengkakan. Celah yang terjadi diantara neuron-neuron dikenal sebagai celah sinapsis. Celah sinapsis mengandung ion negatif dan ion positif yang berbentuk menyerupai loncatan listrik. 

    2.      Fungsi Sinapsis
    Sinapsis merupakan bagian dari sistem saraf pada manusia dan hewan. Sinapsis berperan sebagai penghubung neuron (sel saraf) dengan neuron lain atau jaringan otot. Dalam menghantarkan rangsangan, sinapsis memiliki peranan yang sangat penting. Hal tersebut disebabkan oleh fungsinya yang mampu memberikan reaksi terhadap anggota tubuh dan sistem tubuh. Berikut beberapa fungsi sinapsis yang perlu diketahui:
    1. Sebagai penghubung antara antara sel saraf dan mengalirkan impuls yang terjadi diantara sel saraf.
    2. Memberikan rangsangan pada sel-sel saraf yang ada di tubuh.
    3. Memberikan rangsangan kepada sel otot.
    4. Mengendalikan transmisi sel saraf.
    5. Memiliki peran sebagai pengatur ingatan pada makhluk hidup.

    3.      Struktur Sinapsis
    Neuron adalah sel yang dieksitasi, atau bisa dirangsang secara elektrik. Ini berfungsi sebagai metode yang sel-sel ini berkomunikasi dengan sel lainnya. Sinyal-sinyal listrik di neuron yang disampaikan ke sel lain melalui akson, atau struktur transmisi.
    Bayangkan ketika berbisik ke telinga seseorang. Meskipun Anda mungkin sangat dekat dengan orang tersebut untuk menyampaikan pesan, kemungkinan, Anda tidak perlu menyentuh secara fisik agar informasi yang akan berlalu. Neuron, dengan cara yang sama, tidak secara fisik terhubung dengan sel yang merangsang mereka. Sebaliknya, mereka berkomunikasi satu sama lain melalui pelepasan neurotransmiter, atau kurir kimia. Neurotransmiter ini dilepaskan dari ujung akson dan menyebar di ruang kecil ke sel target. Oleh karena itu, sinapsis, yang merupakan nama dari daerah komunikasi ini, terdiri dari:
    a.       Terminal akson dari neuron
    b.       Ruang antara dua sel, disebut celah sinaptik
    c.       reseptor pada sel target yang mengikat neurotransmitter

    4.      Mekanisme Kerja Sinapsis
    Sinapsis merupakan hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke neuron yang lain. Peristiwa ini terjadi dari ujung percabangan akson dengan ujung dendrit neuron yang lain. Celah antara satu neuron dengan neuron yang lain disebut dengan celah sinapsis.
    Loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion terjadi di dalam celah sinapsis,baik ion positif dan ion negatif. Pergantian antara impuls yang satu dengan yang lain juga terjadi di dalam celah sinapsis ini, sehingga diperlukan enzim kolinetarase untuk menetralkan asetilkolin pembawa impuls yang ada. Penyampaian impuls dengan bantuan zat kimia berupa asetilkolin yang berperan sebagai pengirim (transmitter) terdapat dalam celah sinapsis juga.
    Sel saraf penghubung (sinapsis) adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik. Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer implus.
    Memahami peristiwa-peristiwa kimiawi pada sinaps merupakan hal yangsangat mendasar bagi psikologi biologis. Berikut ini adalah peristiwa-peristiwautama yang terjadi:
    a.       Neuronmenyintesis zat kimia yang akan berfungsi sebagai neurotransmitter. Neuron menyintesisneurotransmitter yang berukuran lebih kecil pada ujung-ujung akson danmenyintesis neurotransmitter yang berukuran lebih besar (peptida) pada badansel.
    b.      Neuronmentransformasi neurotransmitter peptide kea rah ujung-ujung akson. (neurontidak mentransformasikan neurotransmitter yang berukuran kecil karenaujung-ujung akson adalah tempat pembuatannya).
    c.       Potensialaksi berkonduksi di sepanjang akson. Potensial aksi pada terminal postsinaptikmenyebabkan ion kalsium dapat memasuki neuron. Ion kalsium melepaskan neurotransmitterdari terminal postsinaptik ke celah sinaptik.
    d.      Molekulneurotransmitter yang telah dilepaskan, berdifusi lalu melekat dengan reseptorsehingga mengubah aktivitas neuron postsinaptik.
    e.       Selanjutnya,neurotransmitter melepaskan diri dari reseptor. Neurotransmitter dapat diubahmenjadi zat kimia yang tidak tergantung pada zat kimia penyusunnya.
    f.        Molekulneurotransmitter dapat dibawa kembali ke neuron prasinaptik untuk di daur ulangatau dapat berdifusi dan hilang. Pada beberapa kasus, vesikel yang kosong akanditransportasikan kembali ke badan sel.
    g.      Meskipun belum ada penelitian yangbenar-benar memberi jawaban, tetapi neuron postsinaptik mungkin melepaskanpesan-pesan umpan balik negatif yang akan memperlambatpelepasan neurotransmitterbaru oleh neuro prasinaptik.

    5.      Reseptor pada Sinapsis
    Neurotransmiter yang diperlukan untuk komunikasi sel-sel. Mereka mengikat reseptor pada sel target untuk mengirimkan sinyal listrik. Reseptor untuk neurotransmitter yang spesifik untuk jenis pesan individual, dan, karena itu, jenis neurotransmitter dirilis pada sinapsis akan ditentukan oleh jenis reseptor yang ditemukan.
    Pada sinapsis, neurotransmitter akan berdifusi melintasi celah sinaptik setelah dibebaskan dari akson dari neuron dirangsang. Saat mereka menyebar, reseptor pada sel target akan mengikat neurotransmitter, dan ini akan menyebabkan muatan listrik untuk dikembangkan. Melalui proses ini, neuron dapat berkomunikasi dengan sel lain untuk mengendalikan proses tubuh yang berbeda.

    6.      Masalah Sinapsis
    Ada beberapa masalah yang terkait dengan sinapsis, yaitu sebagai berikut :
    a.       Asetilkolin banyak ditemukan di otak dan merupakan satu-satunyaneurotransmitter yang ditemukan di sinapsis dan otot. Kekuarangan asetilkolin dapat menyebabkan permasalah di sinapsis baik akan bekerja tidak efisien atau bahkan kerusakan pada sinapsis sehingga rangsangan atau pesan dari otak tidak menimbulkan efek sama sekali pada aksi otot dan tulang dalam gerakan.
    b.      Dopamin. Neurotransmitter ini dikeluarkan oleh bagian neuron yang mengalami kerusakan. Dopamin akan banyak ditemukan pada sinapsis penderita penyakit Parkinson. Penyakit Parkinson, seperti yang diderita oleh petinju legendaris Mohammad Ali, adalah jenis penyakit dengan ciri-ciri susah mengendalikan pergerakan dangoncangan pada tangan (tremor).
    c.       Norepinefrin banyak dikeluarkan pada sinapsis yang berhubungandengan alat kerja organ dalam, seperti jantung, hati, paru-paru, serta alatpencernaan. Struktur kimianya mirip dengan hormon adrenalinyang bekerja pada saat kondisi tubuh tertekan (stress).

    7.      Kesimpulan
    Sinapsis adalah titik penting komunikasi antara neuron dan sel-sel dapat menstimulasi. Melalui struktur ini, sistem saraf dapat menggunakan miliaran sel untuk mengontrol fungsi sistem lain dalam tubuh. Oleh karena itu, sinapsis adalah komponen kunci dari komunikasi sel-sel yang mengatur sistem kontrol saraf.

    Referensi
    1.    Hormuzdi, SG; Filippov MA, Mitropoulou G, Monyer H, Bruzzone R. (Mar 2004). "Electrical synapses: a dynamic signaling system that shapes the activity of neuronal networks". Biochim Biophys Acta 1662 (1-2): 113–137. 
    2.    Dwijosaputro. 1990.Penhantar Anatomi dan Fisiologi Manusia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka  Utama.
    3.    9 Bagian-Bagian Sel Saraf dan Fungsinya (http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/12/9-bagian-bagian-sel-saraf.html)
    4.    Apa fungsi dari presinapsis, pascasinapsis dan celah sinapsis? (https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110223050422AAIZ0UD)
    5.    Apa fungsi sinapsis? (http://brainly.co.id/tugas/577277)
    Apa Peran Fungsi neuron Sinapsis (http://www.sridianti.com/apa-fungsi-sinapsis.html)

    Minggu, September 4

    Cara Membuat Lampu Botol Plastik kekuatan Cahaya Setara Neon 50 Watt Tanpa Listrik

    Ternyata Barang - barang bekas yang ada di sekitar kita bisa kita manfaatkan untuk membuat lampu bertenaga matahari ini, cara kerjanya pada siang hari botol berisi air dan cairan pemutih pakaian di jemur dan akan bersinar terang seperti lampu Neon 50 watt, lumayan untuk penerangan gudang atau bagian halaman rumah kita, energi yang di gunakan juga Gratis yaitu energi matahari, dengan demikian kita bisa menghemat Listrik, jika anda berminat mencoba kreatifitas ini anda dapat siapkan bahan - bahannya terlebih dahulu, semua bahan - bahan yang akan kita gunakan banyak di sekitar kita, Dengan belajar  membuat Lampu Botol Plastik Tanpa Listrik ini siapa tahu terpikir oleh anda untuk membuat beberapa lampu seperti ini untuk penerangan di gedung olah raga atau di pabrik  anda. Kreatifitas itu selalu lahir ketika kita ingin mencobanya, oleh sebab itu Ayo Pelajari Cara Membuat Lampu Botol Plastik Tanpa Listrik !!!Sebelum kita mencoba memperaktekan Cara Membuat Lampu Botol Plastik Tanpa Listrik ini, ada baiknya kita simak dulu video tutorialnya cara membuat Lampu Botol Air Mineral bertenaga Sinar Matahari, selamat menyaksikan :





    Jika sudah siap mari kita mencoba membuatnya !!!Berikut ini adalah langkah ataupun cara membuat lampu dari botol bekas untuk cahaya dalam ruangan pada siang hari. Lampu botol bekas ini akan memantulkan cahaya matahari pada siang hari tanpa menghidupkan listrik untuk penerangan dalam ruangan. Cocok digunakan untuk ruangan dapur, kamar mandi, serta ruangan yang kurang cahaya.

    Cara Membuat Lampu Botol Tenaga Matahari

    Siapkan Dahulu Bahan - Bahannya :
    1. Botol kemasan air minum berwarna bening;
    2. Sealant (perekat berbahan silikon);
    3. Bahan penambal seng;
    4. Cairan pemutih pakaian, (Bayclean)
    Lampu Botol Plastik kekuatan Cahaya Matahari ini sangat cocok di perumahan padat yang terkesan gelap pada siang hari, dimana Lampu botol plastik ini akan menghasilkan terang setara lampu neon 50 watt, wah tentu sangat akan membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam menghemat listrik.

    lampu-tenaga-surya-botol-plastik.jpg


    Bagaimana cara membuat Lampu Seperti ini ? Mudah Kok ikuti saja langkah - langkahnya


    Pertama-tama anda siapkan bahan-bahannya, yaitu:
    1. Botol PET bekas air mineral
    2. Plat logam yang biasanya digunakan untuk atap (biasa disebut "seng")
    3. Lem silikon atau lem yang tahan panas dan Anti Bocor ( Bisa Pakai lem aquarium)
    4. Bleach (bayclin) bahan yang digunakan untuk pemutih pakaian 
    5. Air murni atau air mineral

    Langkah-langkah cara pembuatannya adalah sebagai berikut:

    Segera Potong plat yang sudah anda siapkan tadi sekitar 20 x 25 Cm dengan gunting khusus untuk memotong logam. Bahan ini bisa dengan mudah anda dapatkan di toko materia atua di tukang Loak, karena lebih baik jika anda menggunakan plat bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Jangan pernah memotong plat logam dengan kunting kertas, karena akan merusak guntingmu Jo...

    Buatlah 2 buah gambar lingkaran dengan perbedaan besar lingkaran sekitar 1-2cm. Ukuran lingkaran dalam kira- kira seukuran dengan diameter botol yang akan digunakan, karena nantinya botol akan dimasukkan ke lubang  tersebut.

    2.jpg

    Potong lingkaran pada sisi dalam. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar.

    3.jpg

    Setelah lingkaran bagian dalam terpotong, buatlah potongan-potongan keluar dengan jarak antar potongan sekitar 1cm. Dengan catatan tidak boleh melebihi garis terluar. Amplas botol bekas air minum yang sudah anda siapkan.Jangan lupa untuk melepas labelnya. Alasan permukaan botolnya diamplas adalah agar mempermudah proses penempelan.


    4.jpg
    Masukan botol yang sudah diamplas tadi ke dalam lubang plat yang sudah anda siapkan dengan perbandingan 1/3 ukuran botol untuk sisi yang ada tutupnya (sisi bawah botol lebih masuk).
    5b.jpg

    Kemudian oleskan lem dikitar lubang. Oleskan pada dua sisinya agar kualitas daya rekatnya bagus dan Tidak bocor.


    .6.jpg

    7b.jpg

    Setelah lemnya kering, langkah berikutnya adalah isi botol dengan air mineral hingga hampir penuh kemudian tuangkan sekitar satu tutup botol cairan pemutih pakaian ( bayclin)  ke dalamnya.

    Lampu botol anda sudah siap digunakan.

    Sekarang tinggal proses instalasinya.

    Untuk proses instalasinya fleksibel dan menurut kebutuhan dan kondisi ditempat anda.
    Yang harus anda lakukan secara garis besar adalah membuat lubang seukuran botol juga di bagian atap yang ingin dipasangi lampu ini. Tempatkan perangkat lampu botol anda diatas atap berlubang tadi. Kemudian gunakan paku atau baut untuk mengencangkan sisi-sisi plat lampu botol dengan bagian atap anda.

    Langkah selanjutnya adalah memberi lem disekitar sambungan tadi, agar saat hujan turun air tidak masuk kesela-sela lubang atap anda. Pastikan semua tertutup rapat dengan lem.

    Langkah terakhir adalah memberi lem pada tutup botol.


    13.jpg


    Mudah Bukan ? Demikianlah penerapan teknologi tepat Guna yang sederhana dan ramah lingkungan ini sudah menerangi jutaaan manusia. Sekarang giliran anda berbagi dengan orang-orang di sekitar anda supaya mereka mendapat penerangan juga tanpa harus memasang lampu dan menyalakan listrik di siang hari. Kita bisa lebih berhemat energi. 

    Selamat Mencoba !!!

    Artikel ini dirangkum Dari Berbagai Sumber


          Sebelum Anda Menutup Halaman Ini ada baiknya anda berbagi kasih dengan  membagikan Informasi bermanfaat ini kepada teman - teman yang lain dengan cara menekan Tombol Share Di bawah Postingan ini, agar semakin banyak orang yang di berkati lewat informasi yang anda bagikan. 

    Senin, Agustus 29

    Vitamin dan Nama Kimianya

    Tahun penemuan vitamin alami dan sumbernya
    Tahun penemuanVitaminNama biokimiaDitemukan di
    1909Vitamin ARetinolWortel
    1912Vitamin B1TiaminSusu
    1912Vitamin CAsam askorbatJeruk sitrun
    1918Vitamin DKalsiferolKeju
    1920Vitamin B2RiboflavinTelur
    1922Vitamin ETokoferolMinyak mata bulir gandum,
    1926Vitamin B12SianokobalaminTelur
    1929Vitamin KFilokuinonaKuning telur
    1931Vitamin B5Asam pantotenatSusu
    1931Vitamin B7BiotinHati
    1934Vitamin B6PiridoksinKacang
    1936Vitamin B3NiasinRagi
    1941Vitamin B9Asam folatHati