Kamis, Agustus 27

Polianilin (PANi)

Polianilin (PANi) merupakan polimer yang berasal dari polimerisasi anilin oleh oksidator ammonium peroksidisulfat. Polianilin polimer terkonjugasi yang memiliki tingkat kestabilan yang tinggi dan bersifat reversible dalam proses doping-dedoping. PANi termasuk dalam conductive polymer, dan memiliki sifat yang mirip dengan beberapa logam. PANi pertama kali ditemukan pada tahun 1934 sebagai aniline black dalam bentuk organik sebagai bagian dari melamin, yang termasuk dalam jenis polimer organik. Berikut adalah reaksi polimerisasi PANi :

Gambar 1. Reaksi polimerisasi anilin dengan oksidator ammonium peroksidisulfat
PANi biasanya ditemukan dalam bentuk campuran bersama dengan polimer lainnya. Polimer adalah sebagai salah satu material yang banyak digunakan, juga mempunyai sifat yang bervariasi dari isolator hingga konduktor tergantung komposisi atom dan jenis ikatannya. PANi memiliki beberapa bentuk, salah satunya dan merupakan bentuk yang paling stabil adalah emeraldin. Emeraldin atau garam emeraldin, berbentuk serbuk halus berwarna biru tua yang memiliki struktur sebagai berikut:




Gambar 2. Garam emeraldin salah satu bentuk dari polianilin

Menurut Stejskal (2001), Emeraldin memiliki konduktivitas 10-7 S/cm. Tingkat konduktivitas listrik emeraldin dapat ditingkatkan dengan melakukan penambahan dopan. Pereaksian emeraldin dengan HBr menyebabkan gugus –N= terprotonasi menjadi (–NH=)+Br-. Perubahan ini menyebabkan konduktivitas  listrik emeraldin naik menjadi 5 S/cm. Stejskal (2001) juga telah mempreparasi basa emeraldin dengan HCl menghasilkan suatu emeraldin terprotonasi HCl (garam emeraldin) dengan konduktivitas 4,4 ± 1,7 S/m, Hasilnya berupa serbuk berwarna hijau tua.
PANi merupakan polimer terkonjugasi yang unik, karena sifat optoelektriknya dapat dikontrol yakni dengan mengubah derajat oksidasi pada rantai utama dan dengan melakukan protonasi pada rantai amina. PANi memiliki potensi yang sangat luas dalam pengaplikasiannya. Sebab, memiliki kesetabilan yang tinggi terhadap lingkungan. Hal inilah yang menyebabkan PANi dapat diaplikasikan sebagai sensor kimia (Virji, 2004).

0 comments:

Posting Komentar