Kamis, Agustus 27

Cross Link (menyambung-silang)

Imobilisasi ini terjadi karena adanya ikatan intermolekul antara molekul enzim oleh bi atau multifungsional reagen. Reagen yang biasa digunakan adalah senyawa glutaraldehid. Cross-linking oleh senyawa glutaraldehid. Senyawa ini akan membentuk suatu lapisan atau matriks tertentu dimana di dalamnya molekul enzim yang dioleskan pada permukaan elektroda akan terjebak dalam struktur ikatan silang yang terjadi. Keunggulan metode ini adalah enzim terikat secara kuat, sehingga tidak mungkin terlepas dari material pendukung.


Gambar 1. Cross link


Crosslink adalah obligasi yang menghubungkan satu rantai polimer yang lain. Crosslinkermerupakan senyawa-senyawa yang memiliki berat molekul rendah dengan gugus hidroksil atau gugus amine lebih dari dua.
Crosslinker berfungsi sebagai pengikat silang rantai polimer melalui ikatan antar gugusdiisocyanate berlebih dengan gugus hidroksil Selain reaksi antara polyol dan diisocyanate,crosslinker juga mempunyai peranan penting dalam sintesa polyurethane. Crosslinker bereaksi dengan gugus isocyanate membentuk urethane atau urea linkage dalam hard segment yang membentuk ikatan cabang. Crosslinker dapat secara kovalen atau ionik. (Gunter,1985)
Pembuatan polyurethane yang menggunakan triol terbentuk dari  campuran antara  diol atau triol ,blowing agent, surfactant, katalis dan polyisocyanate (biasanya yang digunakan TDI atau MDI). Reaksi polimerisasi terjadi tiga arah molekul yang kuat berada dalam 3 dimensi struktur. Reaksitoluene diisocyanate (TDI) dengan glycerol dan menghasilkan polyurethane :

Mekanisme yang paling tepat dalam menurunkan kebebasan molekul adalah ikatan silang kimia yang mengikat silang bersama rantai – rantai polimer melalui ikatan kovalen atau ikatan ion untuk membentuk suatu jaringan. Crosslinking digunakan untuk meningkatkan ikatan kovalen dalam pembuatan polyurethane. (Katz,2008)

1 comments:

  1. Mau nanya bang, selain glutaraldehid ada gak larutan lain yg bisa digunakan sebagai cross linker?

    BalasHapus