oleh: Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari
Rasulullah Shallallaahu โalaihi wasallam membuka bacaan beliau dalam shalat dengan mengucapkan doa-doa yang banyak lagi beragam. Di dalamnya beliau memuji Allah Subhaanahu wa Taโala, memuliakan-Nya dan menyanjung-Nya. Doa-doa inilah yang diistilahkan dengan doa istiftah. Rasulullah Shallallaahu โalaihi wasallam bersabda kepada Rifaโah ibn Rafiโ z, sahabatnya yang keliru dalam shalatnya (al-musiโu shalatuhu):
ุฅูููููู ูุงู ุชูุชูู
ูู ุตููุงูุฉู ููุฃูุญูุฏู ู
ููู ุงููููุงุณู ุญูุชููู ููุชูููุถููุฃู ููููุถูุนู ุงููููุถูููุกู โููุนูููู ู
ูููุถูุนููู- ุซูู
ูู ููููุจููุฑูุ ููููุญูู
ูุฏู ุงูููู lุููููุซููููู ุนูููููููุ ููููููุฑูุฃู ุจู
ูุง ุชูููุณููุฑู ู
ููู ุงููููุฑูุขูู โฆ
โSesungguhnya tidak sempurna shalat seseorang dari manusia hingga ia berwudhu lalu meletakkan wudhunya pada tempat-tempatnya, kemudian ia bertakbir, memuji Allah Subhaanahu wa Taโala dan menyanjung-Nya serta membaca apa yang mudah baginya dari Al-Qurโanโฆโ (HR. Abu Dawud no. 857, dishahihkan dalam Shahih Abi Dawud)
Doa istiftah ini dibaca dengan sirr (tidak dikeraskan), dan pendapat yang rajih (kuat) hukumnya mustahab (sunnah) sebagaimana pendapat jumhur ulama dari kalangan sahabat, tabiโin, dan orang-orang setelah mereka. Al-Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata, โTidak diketahui ada yang menyelisihi pendapat ini, kecuali Al-Imam Malik Rahimahullah. Beliau berkata, โTidak dibaca doa istiftah ini dan tidak ada sama sekali bacaan apapun antara Al-Fatihah dan takbir. Yang seharusnya ia ucapkan adalah bertakbir: Allahu Akbar, lalu membaca Alhamdulillahi Rabbil Alamin sampai akhir dari surah Al-Fatihah.โ (Al-Majmuโ, 3/278)
Al-Imam Al-Albani Rahimahullah berkata, โPendapat Al-Imam Malik Rahimahullah ini memberikan konsekuensi batalnya tiga sunnah:
Pertama: doa istiftah
Kedua: istiโadzah (mengucapkan Aโudzubillahโฆ dst, memohon perlindungan dari gangguan setan)
Ketiga: basmalah
Padahal ini merupakan sunnah yang pasti lagi mutawatir dari Nabi n. Yang nampak, sunnah-sunnah ini tidak sampai kepada Al-Imam Malik Rahimahullah. ataupun sampai kepada beliau akan tetapi beliau tidak mengambilnya karena suatu sebab menurut beliau.โ (Ashlu Shifati Shalatin Nabi n, 1/239-240)
Sebagaimana telah disinggung di atas, doa-doa istiftah itu banyak dan beragam. Rasulullah Shallallaahu โalaihi wasallam sendiri mengganti-ganti bacaan doa istiftahnya. Terkadang membaca doa yang ini, di kali lain membaca doa yang itu dan seterusnya. Ketika shalat fardhu beliau membaca yang satu dan ketika shalat nafilah/sunnah beliau membaca yang lainnya.
Fadhilatusy Syaikh Al-Imam Muhammad ibnu Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah berkata, โSepantasnya bagi seseorang beristiftah sekali waktu dengan (doa istiftah) yang ini dan di waktu lain dengan (doa istiftah) yang itu, agar ia menunaikan sunnah-sunnah seluruhnya. Dengan cara seperti itu, berarti ia juga menghidupkan sunnah serta lebih menghadirkan hati. Mengapa? Karena bila seseorang hanya membaca satu macam doa istiftah secara terus-menerus (tidak menggantinya dengan doa yang lain), niscaya hal itu akan menjadi kebiasaan baginya. Sampai-sampai saat ia bertakbiratul ihram dalam keadaan hatinya lalai (tidak perhatian dengan amalan shalatnya) sementara telah menjadi kebiasaannya beristiftah dengan โSubhanaka allahumma wa bihamdikโฆโ, maka ia akan dapati dirinya tanpa sadar mulai membaca doa istiftah tersebut.โ (Asy-Syarhul Mumtiโ, 3/48)
Beberapa doa istiftah yang pernah diamalkan dan diajarkan Rasulullah Shallallaahu โalaihi wasallam adalah sebagai berikut:
1. Bacaan:
ุงููููููู
ูู ุจุงูุนูุฏู ุจูููููู ููุจููููู ุฎูุทูุงููุงูู ููู
ูุง ุจุงูุนูุฏูุชู ุจููููู ุงููู
ูุดูุฑููู ููุงููู
ูุบูุฑูุจูุ ุงููููููู
ูู ูููููููู ู
ููู ุฎูุทูุงููุงูู ููู
ูุง ูููููููู ุงูุซููููุจู ุงููุฃูุจูููุถู ู
ููู ุงูุฏููููุณูุ ุงููููููู
ูู ุงุบูุณูููููู ู
ููู ุฎูุทูุงููุงูู ุจูุงููู
ูุงุกู ููุงูุซููููุฌู ููุงููุจูุฑูุฏู
ALLAHUMMA BAAโID BAINII WA BAINA KHATHAAYAAYA KAMAA BAAโADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIB. ALLAHUMMA NAQQINII MINAL KHATHAAYAA KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL ABYADHU MINAD DANAS. ALLAHUMMAGHSIL KHATHAAYAAYA BILMAAโI WATSTSALJI WAL BARAD
โYa Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana dibersihkannya kain yang putih dari noda. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, hujan es, dan air dingin.โ (HR. Al-Bukhari no. 744 dan Muslim no. 1353, dari Abu Hurairah z)
Rasulullah Shallallaahu โalaihi wasallam biasa mengucapkan doa istiftah ini dalam shalat fardhu.
2. Bacaan:
ููุฌููููุชู ููุฌููููู ูููููุฐููู ููุทูุฑู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ุญูููููููุง ู
ูุณูููู
ูุง ููู
ูุง ุฃูููุง ู
ููู ุงููู
ูุดูุฑูููููููุ ุฅูููู ุตููุงูุชูู ููููุณููููู ููู
ูุญูููุงููุ ููู
ูู
ูุงุชูู ููููู ุฑูุจูู ุงููุนูููู
ูููููุ ูุงู ุดูุฑููููู ููููุ ููุจูุฐูููู ุฃูู
ูุฑูุชู ููุฃูููุง ุฃูููููู ุงููู
ูุณูููู
ููููู. ุงููููููู
ูู ุฃูููุชู ุงููู
ููููู ูุงู ุฅูููู ุฅููุงูู ุฃูููุชูุ ุฃูููุชู ุฑูุจููู ููุฃูููุง ุนูุจูุฏูููุ ุธูููู
ูุชู ููููุณูู ููุงุนูุชูุฑูููุชู ุจูุฐูููุจููุ ููุงุบูููุฑู ููู ุฐูููุจูู ุฌูู
ูููุนูุง ุฅูููููู ูุงู ููุบูููุฑู ุงูุฐููููููุจู ุฅููุงูู ุฃูููุชู. ููุงููุฏูููู ููุฃูุญูุณููู ุงููุฃูุฎููุงูููุ ูุงู ููููุฏูู ููุฃูุญูุณูููููุง ุฅููุงูู ุฃูููุชู. ููุงุตูุฑููู ุนููููู ุณููููุฆูููุง, ูุงู ููุตูุฑููู ุนููููู ุณููููุฆูููุง ุฅููุงูู ุฃูููุชู. ููุจูููููู ููุณูุนูุฏูููููุ ููุงููุฎูููุฑู ููููููู ููู ููุฏูููููุ ููุงูุดููุฑูู ููููุณู ุฅูููููููุ ุฃูููุง ุจููู ููุฅูููููููุ ุชูุจูุงุฑูููุชู ููุชูุนูุงููููุชูุ ุฃูุณูุชูุบูููุฑููู ููุฃูุชูููุจู ุฅููููููู

โWAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDLA HANIIFAN WAMAA ANAA MINAL MUSYRIKIIN, INNA SHALAATII WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAHI RABBIL โAALAMIIN LAA SYARIIKA LAHU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIIN ALLAHUMMA ANTAL MALIKU LAA ILAAHA ILLAA ANTA, ANTA RABBII WA ANAA โABDUKA ZHALAMTU NAFSII WAโTARAFTU BI DZANBII FAGHFIL LII DZUNUUBII JAMIIโAN INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUB ILLAA ANTA WAH DINII LIAHSANAIL AKHLAAQ LAA YAHDII LIAHSANIHAA ILLAA ANTA WASHRIF โANNII SAYYI`AHAA LAA YASHRIFU โANNII SAYYI`AHAA ILLAA ANTA LABBAIKA WA SAโDAIKA WAL KHAIRU KULLUHU FII YADAIK WASY SYARRU LAISA ILAIKA ANAA BIKA WA ILAIKA TABAARAKTA WA TAโAALAITA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKAโ
โAku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah memulai penciptaan langit-langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya, dalam keadaan lurus mengarah kepada al-haq, lagi berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadah sembelihanku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan itulah aku diperintah dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri1. Ya Allah, Engkau adalah Raja, tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau. Engkaulah Rabbku dan aku adalah hamba-Mu. Aku telah menzalimi diriku, dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah dosa-dosaku seluruhnya, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Tunjukilah aku kepada akhlak yang terbaik, tidak ada yang dapat menunjukkan kepada akhlak yang terbaik kecuali Engkau. Dan palingkan/jauhkanlah aku dari kejelekan akhlak dan tidak ada yang dapat menjauhkanku dari kejelekan akhlak kecuali Engkau. Labbaika (aku terus-menerus menegakkan ketaatan kepada-Mu) dan saโdaik (terus bersiap menerima perintah-Mu dan terus mengikuti agama-Mu yang Engkau ridhai). Kebaikan itu seluruhnya berada pada kedua tangan-Mu, dan kejelekan itu tidak disandarkan kepada-Mu2. Aku berlindung, bersandar kepada-Mu dan Aku memohon taufik pada-Mu. Mahasuci Engkau lagi Mahatinggi. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu.โ (HR. Muslim no. 1809 dari Ali bin Abi Thalib z)
Rasulullah Shallallaahu โalaihi wasallam mengucapkan doa istiftah ini dalam shalat fardhu dan shalat nafilah. Ini menyelisihi pendapat sebagian ulama yang mengatakan bahwa doa istiftah ini dibaca dalam shalat lail (tahajud), seperti Abu Dawud Ath-Thayalisi Rahimahullah dalam Musnad-Nya (23) dan Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam Zadul Maโad (1/51) mengatakan, โYang benar, doa istiftah ini hanyalah diucapkan beliau n dalam qiyamul lail.โ Namun pendapat yang benar sebagaimana yang telah kami sebutkan. (Ashlu Shifah Shalatin Nabi n, 1/249)
3. Bacaan:
ููุฌููููุชู ููุฌููููู ูููููุฐููู ููุทูุฑู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ุญูููููููุง ู
ูุณูููู
ูุง ููู
ูุง ุฃูููุง ู
ููู ุงููู
ูุดูุฑููููููู. ุฅูููู ุตููุงูุชูู, ููููุณููููู ููู
ูุญูููุงูู ููู
ูู
ูุงุชูู ููููู ุฑูุจูู ุงููุนูููู
ูููููุ ูุงู ุดูุฑููููู ููููุ ููุจูุฐููููู ุฃูู
ูุฑูุชูุ ููุฃูููุง ุฃูููููู ุงููู
ูุณูููู
ููููู. ุงููููููู
ูู ุฃูููุชู ุงููู
ููููู ูุงู ุฅูููู ุฅููุงูู ุฃูููุชู ุณูุจูุญุงููููู ููุจูุญูู
ูุฏููู

4. Bacaan:
ููุฌููููุชู ููุฌููููู ูููููุฐููู ููุทูุฑู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ุญูููููููุง ู
ูุณูููู
ูุง ููู
ูุง ุฃูููุง ู
ููู ุงููู
ูุดูุฑููููููู. ุฅูููู ุตููุงูุชูู ููููุณููููู ููู
ูุญูููุงูู ููู
ูู
ูุงุชูู ููููู ุฑูุจูู ุงููุนูููู
ูููููุ ูุงู ุดูุฑููููู ููููุ ููุจูุฐููููู ุฃูู
ูุฑูุชู ููุฃูููุง ู
ููู ุงููู
ูุณูููู
ููููู. ุงููููููู
ูู ุงููุฏูููู ููุฃูุญูุณููู ุงููุฃูุนูู
ูุงูู ููุฃูุญูุณููู ุงููุฃูุฎููุงูููุ ูุงู ููููุฏูู ููุฃูุญูุณูููููุง ุฅููุงูู ุฃูููุชู. ููููููู ุณููููุฆู ุงููุฃูุนูู
ูุงูู ููุณููููุฆู ุงููุฃูุฎููุงูููุ ูุงู ููููู ุณููููุฆูููุง ุฅููุงูู ุฃูููุชู
โAku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah memulai penciptaan langit-langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya, dalam keadaan lurus condong kepada al-haq, lagi berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadah sembelihanku, hidup dan matiku, hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan itulah aku diperintah dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Ya Allah, tunjukilah aku kepada amalan yang terbaik dan akhlak yang terbaik, tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepada amalan dan akhlak yang terbaik kecuali Engkau. Jagalah aku dari amal yang buruk dan akhlak yang jelek, tidak ada yang dapat menjaga dari amal dan akhlak yang buruk kecuali Engkau.โ (HR. An-Nasaโi no. 896 dari Jabir c. Dishahihkan dalam Shahih Ibni Majah dan Al-Misykat no. 820)
5. Bacaan:
ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู
ูู ููุจูุญูู
ูุฏูููุ ููุชูุจูุงุฑููู ุงุณูู
ูููุ ููุชูุนูุงููู ุฌูุฏููููุ ูููุงู ุฅููููู ุบูููุฑููู
โSUBHANAKA ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA WA TABARAKAS-MUKA WA TAโALA JADDUKA WA LA ILAHA GHAIRAKAโ
โMahasuci Engkau, ya Allah, dan sepenuh pujian kepada-Mu. Berlimpah keberkahan nama-Mu, Mahatinggi kemuliaan dan keagungan-Mu, dan tidak ada sesembahan yang benar kecuali Engkau.โ (HR. Abu Dawud no. 776, An-Nasaโi no. 899, dan selain keduanya dari Abu Saโid Al-Khudri z. Dishahihkan dalam Shahih Abi Dawud)
Rasulullah Shallallaahu โalaihi wasallam pernah bersabda yang maknanya, โUcapan yang paling dicintai oleh Allah adalah seorang hamba mengucapkan: ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู
ููโฆ (Diriwayatkan oleh Ibnu Mandah dalam At-Tauhid, 2/123. Juga diriwayatkan An-Nasaโi dalam โAmalul Yaum wal Lailah, 488/849, dengan sanad yang hasan sebagaimana dalam Ash-Shahihah no. 2939)
6. Bacaan:
ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู
ูู ููุจูุญูู
ูุฏููู, ููุชูุจูุงุฑููู ุงุณูู
ููู, ููุชูุนูุงููู ุฌูุฏูููู, ูู ูุงู ุฅููููู ุบูููุฑูููุ ูุงู ุฅููููู ุฅููุงูู ุงูููู (ุซูููุงุซูุง), ุงูููู ุฃูููุจูุฑ ููุจูููุฑูุง (ุซูููุงุซูุง)
โMahasuci Engkau, ya Allah, dan sepenuh pujian kepada-Mu. Berlimpah keberkahan nama-Mu, Mahatinggi kemuliaan dan keagungan-Mu, dan tidak ada sesembahan yang benar kecuali Engkau. Tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah (3 kali), Allah Maha Besar (3 kali).โ (HR. Abu Dawud no. 775 dari Abu Saโid Al-Khudri z. Dishahihkan dalam Shahih Abi Dawud)
Rasulullah Shallallaahu โalaihi wasallam mengucapkan doa istiftah ini dalam shalat malam (tahajud).
7. Bacaan:
ุงูููู ุฃูููุจูุฑู ููุจูููุฑูุงุ ููุงููุญูู
ูุฏู ููููู ููุซูููุฑูุงุ ููุณูุจูุญูุงูู ุงูููู ุจูููุฑูุฉู ููุฃูุตููููุงู
ALLAHU AKBAR KABIRAW WAL HAMDU LILLAHI KATSIIRAW WASUBHAANALLAAHI BUKRATAN WA ASHIILAN
โAllah Maha Besar, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang.โ (HR. Muslim no. 1357 dan yang selainnya dari Ibnu Umar c)
Doa ini diucapkan seorang sahabat ketika beristiftah, maka Rasulullah Shallallaahu โalaihi wasallam setelah menanyakan siapa pengucapnya, beliau bersabda, โAku merasa kagum dengan doa tersebut! Dibukakan untuk doa tersebut pintu-pintu langit.โ
8. Bacaan:
ุงููุญูู
ูุฏู ููููู ุญูู
ูุฏูุง ููุซูููุฑูุง ุทููููุจูุง ู
ูุจูุงุฑูููุง ูููููู
ALHAMDU LILLAHI HAMDAN KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI
โSegala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, yang baik, lagi diberkahi di dalamnya.โ (HR. Muslim no. 1356 dari Anas bin Malik z)
Doa ini diucapkan seorang sahabat yang lain ketika beristiftah, maka Rasulullah Shallallaahu โalaihi wasallam bersabda, โSungguh aku melihat dua belas malaikat berlomba-lomba, siapa di antara mereka yang akan mengangkat doa tersebut.โ
9. Bacaan:
ุงููููููู
ูู ูููู ุงููุญูู
ูุฏูุ ุฃูููุชู ูููููู
ู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ููู
ููู ูููููููููุ ูููููู ุงููุญูู
ูุฏูุ ูููู ู
ููููู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ููู
ููู ููููููููุ ูููููู ุงููุญูู
ูุฏู ุฃูููุชู ููููุฑู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถูุ ูููููู ุงููุญูู
ูุฏู ุฃูููุชู ู
ููููู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถูุ ูููููู ุงููุญูู
ูุฏู ุฃูููุชู ุงููุญููููุ ููููุนูุฏููู ุญููููุ ููููููุงุคููู ุญููููุ ูููููููููู ุญููููุ ููุงููุฌููููุฉู ุญููููุ ููุงููููุงุฑู ุญููููุ ููุงููููุจูููููููู ุญููููุ ููู
ูุญูู
ูุฏู ุญููููุ ููุงูุณููุงุนูุฉู ุญููููุ ุงููููููู
ูู ูููู ุฃูุณูููู
ูุชูุ ููุจููู ุขู
ูููุชูุ ููุนููููููู ุชููููููููุชูุ ููุฅููููููู ุฃูููุจูุชูุ ููุจููู ุฎูุงุตูู
ูุชูุ ููุฅููููููู ุญูุงููู
ูุชูุ ููุงุบูููุฑู ููู ู
ูุง ููุฏููู
ูุชู ููู
ูุง ุฃูุฎููุฑูุชู ููู
ูุง ุฃูุณูุฑูุฑูุชู ููู
ูุง ุฃูุนูููููุชูุ ุฃูููุชู ุงููู
ูููุฏููู
ู ููุฃูููุชู ุงููู
ูุคูุฎููุฑู, ูุงู ุฅููููู ุฅููุงูู ุฃูููุชูุ ูููุงู ุญููููู ูู ูุงู ูููููุฉู ุฅููุงูู ุจูุงูููู

โYa Allah, hanya milik-Mu lah segala pujian. Engkau adalah Penegak (yang menjaga dan memelihara) langit-langit dan bumi dan siapa yang ada di dalamnya. Dan hanya milik-Mu lah segala pujian, hanya milik-Mu lah kerajaan langit-langit dan bumi dan siapa yang ada di dalamnya. Hanya milik-Mu lah segala pujian, Engkau adalah pemberi cahaya langit-langit dan bumi. Hanya milik-Mu lah segala pujian, Engkau adalah Raja langit-langit dan bumi dan siapa yang ada di dalamnya. Hanya milik-Mu lah segala pujian. Engkau adalah Al-Haq (Dzat yang pasti wujudnya), janji-Mu benar, perjumpaan dengan-Mu benar, ucapan-Mu benar, surga itu benar adanya, neraka itu benar adanya, para nabi itu benar, Muhammad itu benar dan hari kebangkitan itu benar (akan terjadi). Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku kembali, dan hanya karena-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosa-dosa yang telah kuperbuat dan yang belakangan kuperbuat, ampunilah apa yang aku rahasiakan dan apa yang kutampakkan. Engkau adalah Dzat yang Terdahulu, dan Engkau adalah Dzat yang Paling Akhir, tidak ada sesembahan yang benar kecuali Engkau, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.โ (HR. Al-Bukhari no. 1120 dan Muslim no. 1805 dari Ibnu Abbas c, lafadz yang dibawakan adalah lafadz Al-Bukhari)
Rasulullah Shallallaahu โalaihi wasallam biasa mengucapkan doa istiftah ini dalam shalat tahajjud.
10. Bacaan:
ุงููููููู
ูู ุฑูุจูู ุฌูุจูุฑูุฆููููู ููู
ูููููุงุฆููููู ููุฅูุณูุฑูุงููููููุ ููุงุทูุฑู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถูุ ุนูุงููู
ู ุงููุบูููุจู ููุงูุดููููุงุฏูุฉูุ ุฃูููุชู ุชูุญูููู
ู ุจููููู ุนูุจูุงุฏููู ูููู
ูุง ูุงูููููุง ูููููู ููุฎูุชูููููููููุ ุงููุฏูููู ููู
ูุง ุงุฎูุชููููู ูููููู ู
ููู ุงููุญูููู ุจูุฅูุฐูููููุ ุฅูููููู ุชูููุฏูู ู
ููู ุชูุดูุงุกู ุฅูููู ุตูุฑูุงุทู ู
ูุณูุชูููููู
ู

Rasulullah Shallallaahu โalaihi wasallam mengucapkannya dalam shalat lail (shalat malam).
11. Bacaan:
ุงูููู ุฃูููุจูุฑู (ุนูุดูุฑูุง)ุ ุงููุญูู
ูุฏู ููููู (ุนูุดูุฑูุง)ุ ุณูุจูุญูุงูู ุงูููู (ุนูุดูุฑูุง), ูุงู ุฅููููู ุฅูุงูู ุงูููู (ุนูุดูุฑูุง)ุ ุฃูุณูุชูุบูููุฑู ุงูููู (ุนูุดูุฑุงู).
ุงููููููู
ูู ุงุบูููุฑู ูููุ ููุงููุฏููููุ ููุงุฑูุฒููููููุ ููุนูุงููููู (ุนูุดูุฑูุง).
ุงููููููู
ูู ุฅููููู ุฃูุนููุฐู ุจููู ู
ููู ุงูุถูููููู ููููู
ู ุงููุญูุณูุงุจู (ุนูุดูุฑูุง)
Allah Maha Besar (10 kali). Segala puji bagi Allah (10 kali). Mahasuci Allah (10 kali), tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah (10 kali), aku memohon ampun kepada Allah (10 kali).
(kemudian membaca) Ya Allah, ampunilah aku, berilah petunjuk kepadaku, berilah rezeki kepadaku dan maafkanlah aku. (10 kali)
(kemudian diteruskan dengan membaca) Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kesempitan pada hari penghisaban (perhitungan amalan).
(HR. Ahmad 6/143 dan Ath-Thabarani dalam Al-Ausath 62/2, dari Aisyah x, dengan sanad yang shahih sebagaimana dalam Ashlu Shifati Shalatin Nabi n, 1/267 )
Doa-doa istiftah tersebut tidak digabungkan saat dibaca
Doa-doa istiftah di atas tidak digabungkan saat dibaca, karena Nabi Shallallaahu โalaihi wasallam ketika ditanya Abu Hurairah Radhiyallaahu โanhu tentang bacaan istiftah beliau, beliau menjawab dengan bacaan:
ุงููููููู
ูู ุจุงูุนูุฏู ุจูููููู ููุจููููู ุฎูุทูุงููุงููโฆ.
Beliau tidaklah menyebut doa istiftah yang lain setelah itu. Ini menunjukkan bahwa beliau tidak menggabungkan doa-doa istiftah yang ada. (Asy-Syarhul Mumtiโ, 3/52)
Sumber :
Shifat Shalat Nabi bagian 5, Majalah AsySyariah Edisi 059, (ditulis oleh: Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari)
0 comments:
Posting Komentar